Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Unik dari Yogyakarta, Brownies Motif Batik

Kompas.com - 16/08/2018, 16:19 WIB
Wijaya Kusuma,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang tentu kenal atau pernah merasakan kue brownies. Kue yang dimasak dengan dikukus atau dipanggang ini banyak dijumpai berbagai kota di Indonesia, termasuk Yogyakarta.

Di Yogyakarta terdapat brownies unik, yakni bermotif batik. Brownies ini diproduksi oleh Pawon Kayu. Pencipta brownies motif batik ini adalah pasangan suami istri Ani Kusumawati dan Slamet Saksono.

Ani Kusumawati memang sejak awal memiliki hobi memasak, termasuk membuat kue. Hanya saja, ibu rumah tangga ini mempunyai ide membuat kue brownies dari menyaksikan video di YouTube.

"Saya awalnya iseng-iseng membuat brownies, terus memperdalam dengan ikut kursus-kursus," ujar Ani Kusumawati, Kamis (16/08/2018).

Ani Kusumawati lantas ingin menciptakan brownies yang berbeda agar brownies buatannya memiliki keunikan.

Setelah berdiskusi dengan suaminya, muncul ide untuk membuat brownies dengan motif batik.

"Saya ini suka dengan batik. Ya dari situ, terus muncul ide untuk membuat brownies dengan motif batik," ungkapnya.

Ani Kusumawati saat membuat motif batik di kue browniesKOMPAS.com / Wijaya Kusuma Ani Kusumawati saat membuat motif batik di kue brownies

Ani Kusumawati lalu mencoba merealisasikan ide tersebut. Namun, ternyata membuat brownies motif batik tidaklah mudah.

"Gagal itu sering banget, sampai saya malu, sampai dibuang segala macem lah. Yang sulit itu kan menemukan komposisi adonan untuk batiknya supaya menempel di brownies," tegasnya.

Kegagalan demi kegagalan justru menjadi pelajaran bagi Ani Kusumawati. Hingga setelah melewati beberapa kali percobaan, Ani Kusumawati menemukan komposisi adonan yang tepat.

Motif batik di kue brownies buatanya dibuat secara manual dengan menggunakan tangan. Jika awalnya proses membuat brownies batik memakan waktu satu jam, namun saat ini Ani Kusumawati hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Selain ketepatan adonan untuk menciptakan rasa yang lezat, ketelitian lanjutnya juga menjadi yang utama untuk menghasilkan motif batik yang sempurna.

"Motifnya itu pakai adonan yang diberi pewarna makanan. Terus bikin motifnya itu saya bikin manual dengan tangan, ya seperti membatik itu. Saking miripnya banyak konsumen yang mengira kalau brownies ini kain batik," imbuhnya.

Disampaikan Ani, ada berbagai macam motif batik yang dibuatnya. Konsumen bahkan juga bisa memilih motif batik sesuai keinginan mereka.

"Banyak motifnya, ya 10-an lebih, yang favorit itu motif Kawung, Parang, Sidomukti, Sekar Jagat, dan jarik gendong. Saya ga hanya membuat brownies motif batik, ada juga roll cake (bolu gulung) motif batik," ungkapnya.

Harga untuk brownies dan roll cake unik dengan motif batik terbilang murah. Ani Kusumawati membandrol harga Rp 60.000 untuk brownies batik. Sedangkan roll cake motif batik dibandrol dengan harga Rp 75.000.

Menurutnya konsumen brownies batik buatnya tidak hanya datang dari DIY namun hingga luar kota. Bahkan ada yang sampai dibawa ke luar negeri.

"Paling jauh itu ke Belanda. Jadi ada teman yang ke Belanda terus pesan untuk oleh-oleh," urainya.

Pesanan brownies batik membludak biasanya saat liburan tiba. Banyak orang yang membeli untuk oleh-oleh keluarga atau tetangga. Selain itu, pesanan mengalami peningkatan ketika hari raya atau musim hajatan pernikahan.

Ani Kusumawati menuturkan brownies batik ini masih merupakan produk rumahan. Semua dikerjakan bersama suami dirumahnya Jalan Bahagia, Sambirembe Sambirejo, Selomartani, Kalasan, Sleman.

"Ada keinginan ke depannya membuat outlet di rumah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com