Tarian khas itu adalah tarian Sanggu Alu, Lipa Songke dan Congka Sae sesuai dengan adat istiadat dan budaya di Manggarai Timur.
Baca juga: Caci, Congka Sae, dan Duku Meriahkan HUT RI di Manggarai Timur
Rabu (15/8/2018), siswa dan siswinya menampilkan pementasan atraksi Sanggu Alu, Lipa Songke dan Congka Sae dihadapan 12 orang turis Italia dan Jerman yang diundang Missionaris asal Sambikoe, Paroki Santo Arnoldus dan Josef Waelengga yang bertugas di Italia, Pastor Tus Mansuetus, SVD.
"Kami bangga dan bersyukur karena tarian khas SMPK Waemokel dipromosikan kepada wisatawan mancanegara asal Italia dan Jerman. Kami berharap lembaga lembaga pendidikan yang dipimpinnya menjadi pusat budaya dan studi tentang berbagai budaya khas Manggarai Timur ke depannya," katanya.
Alasan sebagai pusat budaya dan pelestarian serta studi, lanjut Wahab, setiap saat siswa dan siswi menampilkan atraksi budaya dan tarian dalam berbagai kegiatan di Manggarai Timur.
"Untuk mewujudkan itu kami butuh dukungan dari berbagai pihak dan kami berterima kasih kepada KompasTravel yang terus mempublikasikan budaya dan tarian khas dari SMPK Waemokel ke tingkat Nasional dan Internasional. Banyak yang sudah membaca tentang atraksi budaya di SMPK Waemokel karena peran media Kompas.com," jelasnya.
Turis Italia dan Jerman Terpikat dengan Atraksi Budaya Khas Manggarai Timur
Sejak turis Italia dan Jerman tiba di Manggarai Timur dengan dijemput dengan tradisi berkuda khas masyarakat Rongga di Jembatan Waemokel, Kecamatan Kota Komba, Manggarai Timur, mereka sangat terpikat dengan berbagai budaya dan atraksi budaya khas masyarakat Manggarai Timur.
Jembatan Waemokel merupakan jembatan perbatasan Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur.
Saat turis Italia dan Jerman tiba di jembatan itu disapa dengan ritual kepok oleh tua adat Manggarai Timur, Dami Tarung, disematkan dengan selendang songke dan topi Ngombe khas Manggarai Timur.
Saat itu dijemput juga oleh Pastor Paroki Santo Arndus dan Josef Waelengga, Pastor Lian Angkur, Pr, Ketua Dewan Pastoral Paroki itu, Lukas Sumba, tokoh muda Manggarai Timur, Yance Baos, tokoh adat Rongga, Lambertus Sarong serta sejumlah warga Manggarai Timur serta delapan ekor kuda dari masyarakat Rongga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.