Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Mapala UI Berhasil Terbang di Atas Dua Danau Pegunungan Arfak

Kompas.com - 21/08/2018, 06:19 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PEGUNUNGAN ARFAK, KOMPAS.com – Tim Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) mencatat sejarah sebagai tim paralayang pertama yang terbang melintasi Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Penerbangan anggota tim Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI oleh David Agustinus Teak dilakukan dari Bukit Kobrey pada Jumat (17/8/2018) sore.

“Penerbangan di Pegunungan Arfak ini sesuatu yang menyakinkan untuk bisa dilakukan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja sama keras tim dan dukungan berbagai pihak,” kata David kepada KompasTravel di Pegunungan Arfak.

Wisatawan menikmati panorama Danau Anggi Gida dilihat dari Bukit Kombrey dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, Jumat (17/8/2018). Bukit Kombrey merupakan obyek wisata yang terletak di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan menikmati panorama Danau Anggi Gida dilihat dari Bukit Kombrey dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, Jumat (17/8/2018). Bukit Kombrey merupakan obyek wisata yang terletak di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Penerbangan paralayang dilakukan dari Dataran Tinggi Bukit Kobrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan di ketinggian 2.050 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada pukul 16.50 WIT.

Baca juga: Mapala UI dan Papua, Sebuah Cerita Perjalanan...

Pendaratan dilakukan di Desa Ingbai, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak di ketinggian 1.750 mdpl bertepatan pada upacara penurunan bendera Merah Putih di lapangan upacara Distrik Anggi.

KompasTravel mengikuti proses penerbangan paralayang tim Mapala UI. Upaya lepas landas dan terbang beberapa kali mengalami kegagalan karena kondisi Bukit Kobrey yang berumput dan angin pada sore hari yang sulit diprediksi. Angin yang pada awalnya bersahabat kemudian berubah arah.

Tim paralayang Mapala UI dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih tengah melakukan persiapan lepas landas melintasi Danau Anggi Gida dan Anggi Giji dari Bukit Kombrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (17/8/2018) sore. Danau Anggi Gida dan Anggi Giji merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan wisata minat khusus seperti paralayang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Tim paralayang Mapala UI dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih tengah melakukan persiapan lepas landas melintasi Danau Anggi Gida dan Anggi Giji dari Bukit Kombrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (17/8/2018) sore. Danau Anggi Gida dan Anggi Giji merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan wisata minat khusus seperti paralayang.
Tim lalu memindahkan titik take off ke arah barat laut dan menunggu sampai kecepatan angin ideal untuk lepas landas.  Setelah berhasil terbang, David kemudian melakukan eksplorasi di udara, tepatnya di atas Danau Anggi Giji, selama 25 menit.

Baca juga: Pengalaman Pertama Naik Pesawat Perintis di Papua Barat...

“Percobaan terbang paralayang ini merupakan yang pertama di Pegunungan Arfak dan kami bersyukur bisa mendarat dengan selamat. Semoga dengan penerbangan Paralayang ini bisa membuka jalan untuk promosi pariwisata Pegunungan Arfak,” ujar Ketua Ekspedisi Bumi Cenderawasih Mapala UI, Fathan Qorib kepada KompasTravel.

Tim paralayang Mapala UI dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih tengah melakukan persiapan lepas landas melintasi Danau Anggi Gida dan Anggi Giji dari Bukit Kombrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (17/8/2018) sore. Danau Anggi Gida dan Anggi Giji merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan wisata minat khusus seperti paralayang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Tim paralayang Mapala UI dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih tengah melakukan persiapan lepas landas melintasi Danau Anggi Gida dan Anggi Giji dari Bukit Kombrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Jumat (17/8/2018) sore. Danau Anggi Gida dan Anggi Giji merupakan obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan wisata minat khusus seperti paralayang.
Mesakh Wungur, warga Distrik Anggi sekaligus ajudan Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak mengatakan tim paralayang Mapala UI adalah tim pertama yang melakukan penerbangan di Danau Anggi Gida dan Anggi Giji dan kawasan Pegunungan Arfak.

“Kami berterima kasih kepada Mapala UI yang sudah melakukan penerbangan paralayang untuk pertama kalinya dalam sejarah di kawasan Pegunungan Arfak dan kami harap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan potensi pariwisata Pegunungan Arfak, sehingga Pegunungan Arfak tidak hanya dikenal di Papua Barat tetapi juga dikenal di seluruh Indonesia,” ujar Mesakh.

Wisatawan menikmati panorama Danau Anggi Gida dilihat dari Bukit Kombrey dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, Jumat (17/8/2018). Bukit Kombrey merupakan obyek wisata yang terletak di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Wisatawan menikmati panorama Danau Anggi Gida dilihat dari Bukit Kombrey dengan ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, Jumat (17/8/2018). Bukit Kombrey merupakan obyek wisata yang terletak di Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Ekspedisi Bumi Cenderawasih yang memiliki dua sub-program yaitu Pesona Alam Cenderawasih, yang betujuan mengangkat potensi pariwisata di dua kabupaten di Papua Barat dengan melakukan eksplorasi alam bebas, dan Bhakti Papua.

Tim Mapala UI mengirimkan tiga tim penjelajah yaitu tim arung jeram, telusur goa, dan paralayang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com