JAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan memiliki kecenderungan untuk berbelanja oleh-oleh sebagai kenangan dari sebuah tempat wisata.
Begitu pula saat ke Sumba, Nusa Tenggara Timur banyak wisatawan yang mencari oleh-oleh khas setempat.
Di Pulau Sumba masih jarang toko yang khusus menjual oleh-oleh. Sebagai ganti dapat mencoba mencari oleh-oleh di pasar atau di toko camilan seperti berikut ini:
1. Kain Tenun
Kain tenun Sumba terkenal akan keindahannya. Motif primitif yang khas dan padat menghiasi hampir seluruh bagian kain. Ciri khas lainnya adalah penggunaan bahan pewarna alami seperti merah tanah, coklat tua, dan biru indigo.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Mengunjungi Sumba?
Ini juga yang membuat harga kain tenun khas Sumba cenderung lebih mahal daripada kain tenuh di daerah NTT lain.
Harga kain tenun khas Sumba dimulai dari Rp 150.000 hingga puluhan juta rupiah. Semua tergantung ukuran kain, kepadatan benang, dan kerumitan motif kain.
Kain dengan bahan pewarna alami pasti juga lebih mahal dibanding kain dengan pewarna sintetis. Sebab kain pewarna alami tidak akan luntur dicuci dan kondisinya awet disimpan bertahun-tahun.
Baca juga: Air Terjung Wai Marang Sumba, Bagai Kolam Pemandian Bidadari
Untuk membeli kain tenun pilihannya dapat ke pasar, toko seni, atau langsung ke perkampungan penghasil tenun seperti Kampung Adat Raja Prailiu dan Kampung Lambanapu di Kabupaten Sumba Timur.
2. Perhiasan Etnik Mamuli
Mamuli merupakan perhiasan penting dalam adat Sumba. Biasa diberikan oleh pihak laki-laki kepada perempuan saat melamar. Mamuli sendiri merupakan simbol rahim wanita, sebagai tanda kesuburan.
Mamuli dapat dibuat dengan berbagai medium, bisa kuningan, tembaga, atau emas. Memiliki bentuk dasar seperti lambang omega, mamuli dapat dikreasikan dengan berbagai motif hias. Mamuli juga dijual massal di pasar biasa untuk bros, liontin kalung, atau anting.
Harga mamuli tergantung dengan bahan yang digunakan. Misalnya anting kuningan mamuli ukuran kecil dihargai Rp 100.000.
3. Tali Luluamah
Selain membawa mamuli, laki-laki Sumba juga wajib membawa luluamah. Bentuknya mirip kalung, terbuat dari tali kepang tembaga membentuk silinder dengan tengah yang kosong. Berbagai bentuk kreasi bahan membuat luluamah dapat dijadikan kalung oleh wisatawan.