Menyusuri jalanan di Pulau Arguni cukup dengan jalan kaki. Sepanjang jalan, akan banyak ditemukan karang-karang yang menjadi pagar alami bagi masyarakat yang tinggal di bagian atas.
Tidak banyak orang yang memiliki kendaraan roda dua karena jalannya terjal dan curam. Sebagian besar masyarakat di Pulau Arguni menggantungkan hidup dari laut dengan mencari ikan. Mereka tinggal di rumah panggung tepi pantai yang memiliki pasir putih dan atau tinggal di ketinggian batu karang.
Pelabuhan pulau Arguni juga tidak kalah indahnya. Ada pohon beringin yang hidup di atas karang yang terlihat cantik dari kejauhan. Air laut disekitarnya cukup tenang dan sangat jernih membuat pohon beringin tersebut terlihat jelas dari kejauhan.
"Masyarakat sini anggap itu adalah pohon beringin selamat datang. Masyarakat disini juga punya kepercayaan, siapapun orang baru setiap datang ke Pulau Arguni harus membasahi kaki ataupun cuci muka," jelasnya.
Ingin berkungjung ke Pulau Arguni? Perjalanan bisa dimulai dar Kota Fakfak Papua Barat. Dengan menumpang angkot dan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam melalui hutan lebat hingga ke pusat distrik Kokas.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan menumpang perahu milik masyarakat setempat langsung ke Pulau Arguni dengan melewati gugusan pulau kecil sepanjang perjalanan yang memanjakan mata.
Perjalanan panjang akan terbayar dengan pesona pulau Arguni yang luar biasa. Sempatkan untuk berdiri di ketinggian dan melihat ke arah barat saat menjelang senja.
Matahari tenggelam dan para nelayan yang kembali ke rumahnya serta suara adzan magrib dari satu-satunya masjid di pulau Arguni membawa ketenangan bagi para anak negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.