Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Gumbregan, Saat Sapi dan Kambing di Yogyakarta Diberi Makan Nasi

Kompas.com - 06/09/2018, 13:39 WIB
Markus Yuwono,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tradisi masyarakat di Yogyakarta untuk mensyukuri melimpahnya rezeki dilakukan beragam mulai dari kenduri, hingga tradisi lainnya. Salah satu ungkapan rasa syukur anugerah Tuhan berupa hewan ternak yang sehat dan berkembangbiak yaitu Gumbregan.

Tahun ini, Rabu (5/8/2018) Gumbregan dilakukan dengan mengarak sapi, kambing, dan gunungan keliling kampung. Desa yang masih melaksanakan yakni di dusun Pokoh 2, Dlingo, Bantul.

Warga mengarak hewan kurban yang dihias bak pengantin pada bagian depan. Kemudian disusul iring-iringan gunungan, kesenian, dan tokoh serta pemuka dusun.

Arak-arakan hewan ternak ini menuju ke lapangan tidak jauh dari Sendang Pokoh diiringi alunan alat musik reog dan doger. Setelah sampai, puluhan hewan ternak ditempatkan di tempat teduh menunggu upacara dimulai.

Setelah berkumpul, warga yang membawa tumpeng nasi putih dan gudangan (sayur rebus dicampur dengan parutan kelapa). Kemudian air dari pancuran tersebut diambil dengan wadah menuju tempat hewan ternak warga. Air dicipratkan ke ternak menggunakan daun dadap serep.

"Daun dadap serep dipercaya bisa memberikan rasa tenang pada hewan, bahkan daun ini masih banyak digunakan untuk pengobatan tradisonal," kata salah seorang warga, Sibut Santosa kepada wartawan.

Sesepuh dusun Memberikan makan pada ternak saat tradisi gumbrekan.KOMPAS.com/Markus Yuwono Sesepuh dusun Memberikan makan pada ternak saat tradisi gumbrekan.

Lalu, pemilik kemudian memberi makan nasi gudangan yang sebelumnya ikut didoakan. Layaknya manusia, sapi dan kambing warga memakan nasi dengan lahap.

Upacara rutin yang dilakukan oleh warga dusun yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gunungkidul ini. Warga lainnya, Sudarto mengatakan tradisi ini merupakan wujud rasa syukur. 

Maskipun ketersediaan pakan di ladang-ladang warga sudah menipis, sapi dan kambing masih bisa bertahan.

"Kami yakin, ketika kita bersyukur Tuhan akan mempermudah semua usaha," ucapnya

Warga Dusun Pokoh 2, Dlingo, Bantul, Memberi Makan Hewan Ternak Nasi dan Sayuran dalam Upacara Gumbrekan Rabu (5/9/2018)Kompas.com/Markus Yuwono Warga Dusun Pokoh 2, Dlingo, Bantul, Memberi Makan Hewan Ternak Nasi dan Sayuran dalam Upacara Gumbrekan Rabu (5/9/2018)

Salah seorang tokoh masyarakat Yasmuri mengatakan, ritual Gumbregan ini sudah dilakukan turun temurun, selain untuk mempererat tali persaudaraan antar warga tanpa memandang latar belakangnya.

"Kegiatan ini memiliki potensi yang cukup baik, dari sisi sosial maupun ekonomi. Pasalnya, ritual Gumbregan ini jika dikelola lebih serius, dan menjadi kegiatan tahunan sebagai daya tarik wisata. Warga sedang mempersiapkan semuanya, harapannya bisa dikembangkan menjadi potensi wisata,"ujarnya

Keberadaan sapi dan kambing di Dusun Pokoh 2 menjadi sumber pencaharian sebagian besar warga. Warga Pokoh 2 yang mayoritas adalah petani biasanya memiliki hewan ternak di rumah. Pakan ternak didapat dari ladang tempat bercocok tanam warga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com