JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak sekolah penerbangan di Indonesia dan Asia Tenggara. Para lulusannya kemudian berburu kerja di maskapai-maskapai komersil, termasuk Garuda Indonesia.
"Lulusan penerbang di Indonesia banyak, tapi maskapai juga kan punya kebutuhan sendiri yang dihitung dari jumlah armada, penerbangan kita. Jadi tidak bisa menampung semua," tutur Kapten Martinus Kadayu, Vice President Garuda Indonesia Training Centre (GATC) saat KompasTravel berkunjung ke GATC di Duri, Jakarta Barat, Senin (10/9/2018).
Menurut Kapten Martinus, standar penerimaan pilot di Indonesia sebenarnya sama karena berpatok pada regulasi yang sama.
Di Garuda Indonesia, proses penerimaan pilot baru akan melalui beberapa tahapan. Pertama adalah seleksi berkas dengan cara online. Menilainya hanya dari kelengkapan pengisian berkas. Hanya mereka yang mengisi dengan komplit bisa masuk tahap selanjutnya.
"Setelah itu masuk ke BMI, kita ukur massa idealnya. Tinggi minimal 165 cm, kalau berat menyesuaikan BMI," ucapnya.
Baca juga: Jalan-jalan ke Tempat Pelatihan Pilot dan Pramugari Garuda Indonesia
Setelah calon pilot masuk kriteria, masuk dalam tes aeronautical knowledge atau teori-teori penerbangan. Mulai dari dasar hingga kompetensi tinggi.
"Kita kasih 100 soal, passing grade-nya kita tetapkan 80 persen, yang benar di bawah 80 persen, gugur," tutur Martin.
Setelah itu, calon pilot masuk ke dalam seleksi bahasa Inggris lewat tes TOEIC. Minimum hasil yang diharapkan ialah 600, sama seperti standar kru kabin pesawat.
Psikotes dan wawancara latar belakang menjadi tes selanjutnya. Calon pilot akan diverifikasi data-data latar belakangnya yang mereka isi pada seleksi berkas.
"Lalu medical check-up. Banyak yang gugur di sini biasanya, padahal hampir tahapan terakhir seleksi," ucap Martin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.