Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Karangasem, “The Spirit Of Bali”

Kompas.com - 19/09/2018, 15:02 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com – Kabupaten Karangasem, Bali menjadi perhatian dunia selama Gunung Agung erupsi.

Kabupaten yang terletak di Timur Bali ini dijuluki "Bumi Lahar" karena sejarah dan perkembangan yang tidak lepas dari dinamika kehidupan di sekitar Gunung Agung. Termasuk perkembangan budaya, spiritual dan tentu saja perekonomian masyrakatnya.

Sebagaimana halnya kabupaten lain di Bali, Karangasem dalam perkembangannya juga tidak lepas dari dunia pariwisata. Walau belum sepopuler wilayah lain, namun Karangasem memiliki karakter sendiri dalam mengemas industri pariwisatanya.

Baca juga: Lima Pantai Cantik di Karangasem Bali

Mengusung tema “Karangasem The Spirit Of Bali”, Karangasem ingin menampilkan pariwisata yang mengedepankan identitas orisinalitas Bali.

Ditemui di ruang kerjanya, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menjelaskan konsep Karangasem the spirit of Bali. Menurutnya dalam mengembangkan sebuah wilayah tentu ingin berkembang dari fase pra-industri menuju industri.

Warga membuat tenun geringsing di Desa Adat Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (3/2/2018).  Produksi tenun kain geringsing buatan tangan menjadi andalan desa ini.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Warga membuat tenun geringsing di Desa Adat Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Sabtu (3/2/2018). Produksi tenun kain geringsing buatan tangan menjadi andalan desa ini.
Setelah industri maju kemudian bergerak menuju fase post-industry, dimana masyarakatnya kembali mencari nilai-nilai spiritual, kembali ke alam dan mencari ketenangan. Sumbernya pada nilai-nilai orisinal atau spiritual.

Baca juga: 10 Hal Wajib Diketahui Sebelum Liburan ke Karangasem Bali

Karangasem tidak seperti daerah kebanyakan yang sedang berlomba-lomba menuju fase industri, melainkan Karangasem justru sedang berupaya memperkuat rasa percaya diri baik pemerintah dan seluruh warganya untuk langsung menuju fase post-industri.

Hal ini dasari oleh pemikiran bahwa pada fase dimana orang-orang mengedepankan kebahagiaan, kedamaian, dan otentisitas. Itulah sejatinya kekuatan dari Kabupaten Karangasem.

Baca juga: Berkunjung ke Taman Ujung di Karangasem, Bali

“Jadi Karangasem dengan segala potensi wisata berbasis spiritual ingin mengembangkan pariwisata yang berbasis nilai sebagaimana warga Karangasem yang dekat dengan alam dan spiritual,” kata Sumatri.

Ribuan orang memadati balai banjar Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (15/7/2014). Mereka begitu antusias menyaksikan tradisi Mekare-karean atau Perang Pandan.TRIBUN BALI/SAIFUL ROHIM Ribuan orang memadati balai banjar Desa Tenganan Dauh Tukad, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali, Selasa (15/7/2014). Mereka begitu antusias menyaksikan tradisi Mekare-karean atau Perang Pandan.
Di Karangasem sendiri terdapat obyek-obyek wisata spiritual, heritage dan lainnya yang cukup mendunia. Di antaranya Pura Besakih, Telaga Waja, Taman Ujung, Candidasa, Tirta Gangga, Desa Tenganan, Labuan Amuk, Pura Lempuyang, Bukit Asah, Pelukatan Jaga Satru dan Gunung Agung.

“Obyek wisata yang ada di Karangasem sebagian besar awalnya tidak didesain untuk pariwisata atau bukan obyek buatan, tapi muncul seiring perkembangan budaya Bali dan proses alam. Ini yang membedakan Karangasem dengan wilayah lain,” ujar Sumatri.

Pura Besakih, misalnya, merupakan pura terbesar di Bali bahkan dunia. Menjadi pusat orientasi spiritual dan ritual keagamaan seluruh masyarakat Hindu khususnya di Bali. Setiap tahun Pura Besakih dikunjungi ratusan ribu umat dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Demikian pula halnya dengan Desa Tenganan. Merupakan salah satu desa tua Tenganan. Di dalamnya hidup dan berkembang berbagai tradisi yang masih dipertahankan. Sebut saja perang pandan, seni tenun, tradisi nyastra dan sistem pemerintahan desa yang khas.

Taman Ujung di Karangasem, Bali.KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Taman Ujung di Karangasem, Bali.
“Kalau dikupas satu persatu tentu sangat banyak, Karangasem punya indetitas budaya dan spiritual yang kuat. Inilah yang mau kita tawarkan,” ujar Sumatri.

Dalam mengemas pariwisata, Karangasem ingin meletakkannya di atas nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup orang Bali. Seperti Tri Hita Karana yaitu keseimbangan antara manusia, alam dan Tuhan; Desa Kala Patra sebagai manifestasi konteks integritas pemaknaan ruang.

Selanjutnya Segara Gunung sebagai manifestasi poros sumber daya alam sekaligus dimensi spiritual; Siwam, Satyam, Sundaram (Ketuhanan, Kebenaran dan Kesenian) serta Menyama Braya sebagai manifestasi persatuan kebersamaaan dan persaudaraan.

“Semangat nilai-nilai Bali atau The Spirit Of Bali inilah yang menjadi dasar pengembangan pariwisata Karangasem dan tentu saja menjadi nilai yang diusung dalam kehiupan sehari-hari,” kata Mas Sumatri.

Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali, menghadirkan eksotisme pantai dengan ombaknya yang tenang.EKA JUNI ARTAWAN Pantai Bias Putih di Candidasa, Karangasem, Bali, menghadirkan eksotisme pantai dengan ombaknya yang tenang.
Oleh karena itu pariwisata Karangasem tidak akan menampilkan sesuatu yang glamour tetapi mengedepankan paritisiasi warga. Wisatawan yang datang disajikan alam dan budaya yang orisinal.

“Datanglah ke Karangasem dan jadi orang Karangasem dalam bingkai Spirit of Bali,” pungkas Sumatri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com