Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajangmyeon, Mi Khas Korea untuk Para "Jomblo"

Kompas.com - 20/09/2018, 06:04 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Pernikahan tidak penting. Jangan menikah. Aku akan membuatkanmu semangkuk jajangmyeon."

Kutipan di atas merupakan perkataan Seo Poong (diperankan Junho) kepada Dan Sae Woo (diperankan Jung Ryeo Won) dalam drama Korea "Wok of Love" yang tayang pada Mei 2018 lalu. Drama bertemakan kuliner ini seakan-akan menampilkan hidangan khas Korea, jajangmyeon, sebagai "bintang" utamanya.

Para karakter dalam drama ini seperi terobsesi pada jajangmyeon. Jajangmyeon sendiri merupakan salah satu hidangan populer di Korea Selatan. Jajangmyeon begitu digemari orang-orang Korea. Bahkan menurut Yang Young-kyun, sama halnya dengan kimci, jajangmyeon menjadi kuliner identitas bagi orang Korea.

Yang Young-kyun merupakan seorang profesor antropologi dari Academy of Korean Studies di Seongnam, dan juga melakukan penelitian mengenai makna Jajangmyeon serta makanan China dan restoran China bagi masyarakat Korea.

Baca juga: Bekasi Bakal Punya Wisata Alam Pertama Sekeren di Korea Selatan Asal...

Menariknya, jajangmyeon juga terkait dengan perayaan bagi para "jomblo". Ada tiga hari raya khas Korea Selatan yang didedikasikan untuk pertemanan dan percintaan yaitu Hari Valentine, White Day (Hari Putih), dan Black Day (Hari Hitam).

Black Day dirayakan setiap 14 April yang "merayakan" kesendirian dan kesedihan.  Berbeda dengan Hari Valentine dan White Day, Black Day semacam hari raya bagi para lajang.

Biasanya pada hari ini, para lajang merayakannya dengan berbusana serba hitam. Selain itu, mereka juga akan menyantap jajangmyeon. Bisa dibilang, jajangmyeon ibarat jajanan bakso bagi orang Indonesia. Tipikal makanan yang memberikan kenyamanan (comfort food). Tak hanya itu, jajangmyeon berwarna kehitaman, sesuai dengan tema Black Day.

Jajangmyeon berupa mi tebal dengan saus kacang kedelai hitam yang pekat dan berwarna kehitaman. Sebagai isian mi adalah daging (umumnya daging babi) dan bawang bombay. Lalu tambahan asinan daikon sebagai pendamping.

Jajangmyeon begitu populer sebagai jajanan orang Korea Selatan. Setiap saat, mi ini kerap disantap orang-orang Korea, tak pandang apakah hari itu adalah Black Day. Bagi orang Korea, mereka seakan dibesarkan dengan jajangmyeon yang kerap dinikmati di kedai mi dekat rumah.

Jajangmyeon sendiri bukan hidangan asli Korea. Hidangan ini terinspirasi dari zhajiangmian, mi saus goreng khas Provinsi Shandong, China. Para Imigran Shandong membawanya ke Incheon, di pesisir barat Korea, yang hanya berjarak 700 kilometer dari Shandong.

ILUSTRASI - jajangmyeonKARAKSA MEDIA ILUSTRASI - jajangmyeon

Ada perbedaaan antara jajangmyeon dengan zhajiangmian. Keduanya merupakan mi dengan saus daging yang pekat. Hanya saja, zhajiangmian menggunakan pasta kacang kedelai. Sementara versi Korea menggunakan pasta kacang kedelai hitam yang telah difermentasi.

Hubungan China dan Korea melampaui sejarah panjang perdagangan, imigrasi, hingga perang. Namun dalam penelitiannya, Yang, menuturkan bahwa "invasi" restoran China bermula pada awal abad ke-20. Hal ini mendorong munculnya hidangan perpaduan Korea-China.

Cara membuatnya dimulai dengan menumis potongan daging bersama jahe dan bawang putih, lalu tambahkan sayuran. Lalu tentu saja saus "hitam" yaitu chunjang, pasta kacang hitam khas Korea.

Saus ini merupakan kunci yang menentukan apakah jajangmyeon akan enak atau tidak. Berikan sedikit garam dan gula untuk memperkaya rasa. Terakhir adalah masukan mi dan setelah itu siap disajikan.

Walau "leluhur" jajangmyeon berasal dari China, hidangan ini saat ini dipandang sebagai kuliner nasional bagi orang Korea Selatan. Bisa dibilang, ini semacam "mi ayam" bagi orang Indonesia, sebuah hidangan yang asal usulnya dari daratan China.  

Baca juga: Mengintip Tanah Abang-nya Korea Selatan yang Dikunjungi Jokowi

Jika ingin mencicipi jajangmyeon, Anda bisa menemukannya di restoran-restoran yang menjual makanan Korea yang ada di kota-kota besar di Indonesia. Di Jakarta, sudah banyak restoran yang menjual hidangan ini, misalnya jaringan restoran Korea, Mujigae.

Pilihan lain adalah restoran Jjang Korean Noodle & Grill. Tentu saja karena untuk pelanggan Indonesia, daging yang digunakan biasanya daging sapi.  

Jika ingin menikmatinya di rumah, Anda bisa membuatnya sendiri. Sebab, saat ini sudah banyak supermarket yang menjual jajangmyeon instan.  

Namun, bila Anda berkesempatan liburan ke Korea Selatan, jangan lupa menikmati jajangmyeon otentik. Tak perlu khawatir soal kehalalan, karena sudah banyak restoran halal di Korea Selatan yang menyediakan jajangmyeon.

Salah satu restoran itu adalah Dongmun yang berada di Pulau Nami, pulau wisata di Korea Selatan. Dongmun merupakan restoran bersertifikasi halal oleh Korea Muslim Federation.

Pilihan lain bisa restoran vegan bernama Osegyehyang yang berlokasi di Seoul. Restoran ini menyediakan jajangmyeon vegan yang terbuat dari protein kedelai.

Sensasi gurih dengan selintasan rasa manis akan memenuhi mulut Anda saat menyantap jajangmyeon. Tektur mi yang kenyal dan padat berpadu apik dengan kentalnya saus kacang hitam. Tak peduli Anda "jomblo" atau menikah, ada rasa nyaman saat menikmati jajangmyeon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com