Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Cokelat Indonesia yang Harus Anda Coba

Kompas.com - 20/09/2018, 21:21 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Untuk mengeluarkan cita rasa khasnya, cokelat ini juga perlu difermentasi secara tradisional di dalam kotak kayu selama lima hari.

3. Cokelat Tanazozo, Flores

Tanazozo merupakan salah satu suku yang mendiami Rajawawo, Flores, Nusa Tenggara Barat. Di sanalah cokelat ini berasal dan diolah secara tradisional oleh masyarakatnya. Cokelat ini ditanam diatas 500 mdpl, bersama perkebunan lainnya seperti kopi.

Keadaan alam seperti tanah yang kering dengan beraneka ragam perkebunan dan tanah yang bercampur dengan batu gamping membuat cokelat ini mengeluarkan karakter yang unik.

Hasilnya rasa cokelat yang dhasilkan lebih medium, dengan aroma cengkeh juga kopi di akhir rasanya.

"Flores cokelatnya lebih natural, lebih organik karena proses dari leluhurkan hebat, hasilnya juga lebih mengeluarkan manis yang kita bilang honey process. Jadi khas tanpa harus dicampur apapun sudah sweet," jelas Kevin.

4. Cokelat Glenmore, Jawa Tengah

Terakhir ialah cokelat glenmore dari Jawa Tengah, yang sudah mendunia sejak perkebunan era kolonial yang bersejarah. Biji kakao yang ditanam di ketinggian 100-200 mdpl ini dikenal dengan "Cacao Java" dan banyak diekspor ke berbagai negara.

Cokelat ini juga memiliki citarasa asam dan berry yang tinggi, tetapi manis madunya di akhir juga tidak kalah tinggi. Sehingga bisa dibilang, cokelat ini paling "seimbang" di antara yang lain.

"Cokelat Jawa Tengah itu hampir sama taste-nya di tengah Bali dan Aceh, hanya berbeda kalau glenmpre tidak se-stong Flores," terangnya.

Selain empat jenis cokelat ini, masih banyak jenis cokelat lainnya asal Indonesia. Cokelat Namun pengolahan cokelat di Indonesia masih terbatas. Salah satu yang terbesar ada di Sentra Pengolahan Cokelat Nasional Jember.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com