Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Gantung "Instagramable" Ini Berada di Sungai Oya

Kompas.com - 21/09/2018, 10:08 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, seolah tidak akan kehabisan destinasi wisata alam. Pantai yang begitu luas, goa hingga hutan yang masih terjaga kelestariannya terus dikembangkan untuk perekonomian masyarakat setempat.

Saat ini masyarakat Desa Banaran, Playen, dan Dinas Pariwisata Gunungkidul tengah mengembangkan wisata Sungai Oya perbatasan dengan Kecamatan Patuk.

Sungai yang pada musim hujan sering meluap ini, namun pada musim kemarau menunjukkan keelokannya. Selain air yang jernih, kanan kiri terdapat bebatuan yang unik khas bebatuan karst.

Selain itu, pemerintah membangun jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Banaran, dengan Desa Bunder, Kecamatan Patuk, yang sering digunakan untuk berfoto.

Baca juga: 50 Hotel dengan Kolam Renang Instagramable Sedunia, 3 Ada di Bali

Jika sedang tidak digunakan untuk lewat, pengunjung bisa melihat keindahan Sungai Oya dari atas jembatan. Kanan kiri perbukitan karst, dibelah sungai oya menjadi pengalaman tersendiri.

"Bagus untuk foto, kalau anak sekarang menyebutnya instagramable karena berada di tengah tebing dan sungai," kata Adhitya, warga Wonosari, Kamis (20/9/2018).

Dia berharap promosi dari Dinas Pariwisata segera dilakukan karena potensinya cukup menjanjikan.

Selain itu, dengan pengembangan yang bagus maka akan bisa menarik wisatawan berkunjung. "Kalau dikembangkan serius, lokasi ini bisa bersaing dengan destinasi lainnya," ucapnya.

Baca juga: Wisata Baru di Banyumas, Ada Jembatan Kaca Setinggi 27 Meter...

Dihubungi terpisah, Kasi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Purnomo Sumardamto mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengembangan kawasan tersebut bersama masyarakat sekitar.

Melihat potensi yang dimiliki, Purnomo yakin di sekitar Sungai Oya, Desa Banaran potensial untuk pengembangan wisata. Apalagi Hutan Wanagama menjadi salah satu geosite Geopark Gunung Sewu.

"Nantinya di sana bisa dikembangkan untuk destinasi wisata edukasi dan wisata hutan ekowisata," jelasnya.

Keunikan wisata di Sungai Oya selain bisa dinikmati dari atas jembatan gantung juga bisa menggunakan kano atau perahu kecil yang dikelola masyarakat sekitar.

Saat musim hujan, wisata sungai menggunakan kano akan sulit dilakukan, namun pengunjung bisa menikmati keindahan panorama hutan yang sejuk. "Formasi batuan unik seperti lava bantal di Sleman," katanya.

Bermain kano di Sungai Oya, perbatasan Kecamatan Playen dengan Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta.KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Bermain kano di Sungai Oya, perbatasan Kecamatan Playen dengan Kecamatan Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asty Wijayanti menambahkan, selain jembatan gantung ada juga Museum Kayu, wahana outbound, mini zoo, lokasi pembibitan, ruang pertemuan beserta fasilitas untuk penginapan dan pelatihan milik Wanagama.

"Nanti pengembangannya akan dilakukan secara terpadu. Saat ini juga tengah dilakukan pembangunan embung oleh Kementerian PUPR. Targetnya Desember 2018 selesai," katanya.

Nantinya akan ada 3 embung yakni satu embung besar dengan dua sub embung yang terkoneksi. Di sana juga akan dibangun jogging track. "Kita juga tengah mengajukan pembangunan jalan untuk akses, semoga disetujui," katanya.

Asty berharap, dengan pengembangan pariwisata yang berbasis masyarakat ini nantinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti di Desa Wisata Nglanggeran, Patuk.

"Selain perekonomian, juga untuk memecah wisatawan, tidak hanya mengunjungi pantai, tetapi wisata alam lainnya masih banyak," kata Asty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com