Selama perjalanan liputan saya di Pulau Flores, matahari terbenam di Pantai Ria agak sedikit berbeda dengan pantai-pantai lain di seluruh Flores.
Sejauh mata memandang saat matahari kembali ke peraduannya, jejeran bukit dan gunung di sekitar Pantai Ria di bagian Timurnya sangat indah dipandang mata. Masing-masing pantai di Flores saat matahari terbenam memiliki keunikan tersendiri.
Liputan saya kali ini di Kabupaten Ende memiliki daya magis dengan ingatan akan Bung Karno yang diasingan di kota ini. Sosok hebat Bung Karno yang muncul dalam ingatan saya memberikan nilai tersendiri.
Saya bersyukur mengalami peristiwa ini karena ingatan saya terhadap Bung Karno yang pernah diasingkan di pulau terpencil di sudut negeri ini.
Saat kembali ke Hotel Grand Wisata Ende, wartawan Kompas, Ester Napitupulu, Yuriah Tanzil (ibu dari Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil) bersama dengan staf Taman Bacaan Pelangi sangat terkesan dengan keunikan dan keindahan senja di Pantai Ria Ende.
Sopir travel, Edi dan Ardi yang menghantar rombongan ke Pantai Ria Ende kepada KompasTravel menjelaskan, wisatawan yang berkunjung ke Ende selalu berkunjung ke Pantai Ria Ende untuk menikmati keindahan dan keunikan matahari terbenam. Apalagi, pantai ini tak jauh Kota Ende.
Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil menjelaskan dirinya mencintai alam dan keunikan-keunikan yang di miliki Pulau Flores.
Ide mendirikan Taman Bacaan Pelangi di Indonesia Timur berawal dari keunikan alam bawah laut di Taman Nasional Komodo.
"Saya tergugah dan terinspirasi oleh keramahtamahan anak-anak di Pulau Flores. Saya bertekad berbuat sesuatu bagi anak-anak di Indonesia Timur. Wujud nyata dari niat baik saya itu dengan mendirikan Taman Bacaan Pelangi pertama kali di rumah penduduk di Kampung Roe, Manggarai Barat. Lantas berkembang ke seluruh Indonesia Timur dengan total sementara sebanyak 104 Taman Bacaan Pelangi dan sekaligus sebagai perpustakaan ramah anak di Indonesia Timur," tuturnya.
“Saya ingin berbuat sesuatu bagi anak-anak Indonesia Timur agar minat bacanya tinggi demi masa depan anak-anak itu sendiri,” kata Nila Tanzil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.