Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merenungkan Bung Karno di Pantai Ria Ende Flores (1)

Kompas.com - 21/09/2018, 12:09 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Selama perjalanan liputan saya di Pulau Flores, matahari terbenam di Pantai Ria agak sedikit berbeda dengan pantai-pantai lain di seluruh Flores.

Sejauh mata memandang saat matahari kembali ke peraduannya, jejeran bukit dan gunung di sekitar Pantai Ria di bagian Timurnya sangat indah dipandang mata. Masing-masing pantai di Flores saat matahari terbenam memiliki keunikan tersendiri.

Liputan saya kali ini di Kabupaten Ende memiliki daya magis dengan ingatan akan Bung Karno yang diasingan di kota ini. Sosok hebat Bung Karno yang muncul dalam ingatan saya memberikan nilai tersendiri.

Saya bersyukur mengalami peristiwa ini karena ingatan saya terhadap Bung Karno yang pernah diasingkan di pulau terpencil di sudut negeri ini.

Saat kembali ke Hotel Grand Wisata Ende, wartawan Kompas, Ester Napitupulu, Yuriah Tanzil (ibu dari Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil) bersama dengan staf Taman Bacaan Pelangi sangat terkesan dengan keunikan dan keindahan senja di Pantai Ria Ende.

Sopir travel, Edi dan Ardi yang menghantar rombongan ke Pantai Ria Ende kepada KompasTravel menjelaskan, wisatawan yang berkunjung ke Ende selalu berkunjung ke Pantai Ria Ende untuk menikmati keindahan dan keunikan matahari terbenam. Apalagi, pantai ini tak jauh Kota Ende.

Parade Kebangsaan di Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015), digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Parade Kebangsaan di Kota Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (1/6/2015), digelar dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
“Saat ini banyak kemajuan di Pantai Ria Ende dengan adanya kafe Pantai Ria Ende. Sambil menikmati matahari terbenam, wisatawan juga menikmati kuliner khas Ende yang disuguhkan di kafe-kafe tersebut. Kami sering mengantar tamu ke Pantai Ria Ende saat matahari terbenam,” kata Edi.

Pendiri Taman Bacaan Pelangi, Nila Tanzil menjelaskan dirinya mencintai alam dan keunikan-keunikan yang di miliki Pulau Flores.

Ide mendirikan Taman Bacaan Pelangi di Indonesia Timur berawal dari keunikan alam bawah laut di Taman Nasional Komodo.

"Saya tergugah dan terinspirasi oleh keramahtamahan anak-anak di Pulau Flores. Saya bertekad berbuat sesuatu bagi anak-anak di Indonesia Timur. Wujud nyata dari niat baik saya itu dengan mendirikan Taman Bacaan Pelangi pertama kali di rumah penduduk di Kampung Roe, Manggarai Barat. Lantas berkembang ke seluruh Indonesia Timur dengan total sementara sebanyak 104 Taman Bacaan Pelangi dan sekaligus sebagai perpustakaan ramah anak di Indonesia Timur," tuturnya.

Lukisan Bung Karno tersimpan di Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Lukisan Bung Karno tersimpan di Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.
Tanzil menjelaskan, secara keseluruhan Taman Bacaan Pelangi telah memberikan akses buku kepada lebih dari 26.000 anak yang berusia 5-13 tahun dengan menyediakan lebih dari 200.000 buku bacaan anak. Setiap perpustakaan Taman Bacaan Pelangi memiliki minimal 1.250 hingga 3.000 buku cerita anak-anak.

“Saya ingin berbuat sesuatu bagi anak-anak Indonesia Timur agar minat bacanya tinggi demi masa depan anak-anak itu sendiri,” kata Nila Tanzil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com