Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kungfu Cha, Saat Minum Teh Sambil Meditasi...

Kompas.com - 25/09/2018, 18:20 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tangan Teh Master, Suwarni dengan lincah membuat teh pu erh. Ia mengambil daun teh kering dengan sendok kecil, menjerang air di teko tanah liat, menghitung detik waktu kemudian mulai menuangkan ke gelas-gelas kecil yang berbentuk seperti mangkuk.

Jika dibayangkan aktivitas Suwarni mungkin seperti menjerang teh biasa. Namun yang tak biasa adalah Suwarni membuat dan menyajikan teh sembari berhadapan dengan sekitar 20 jurnalis. Selama tangannya aktif membuat teh, mulutnya tidak berhenti menjawab pertanyaan jurnalis.

"Ini adalah kungfu cha. Kungfu dilambangkan sebagai gerak-gerik. Kungfu cha juga seperti meditasi karena kita bergerak tetapi tidak lupa dengan suhu air dan waktu jadi kita juga latihan konsentrasi," jelas Suwarni saat acara workshop dari Siangming Tea dan Kopi Oey, di Kopi Oey Sabang Jakarta, Kamis (25/9/2018).

Kungfu cha merupakan tradisi dari China yang juga dilakukan di Taiwan. Berbeda dengan tradisi minum teh di Jepang yang lebih kepada upacara nan kaku, kungfu cha lebih fleksibel.

Aneka jenis teh.Kompas.com/Silvita Agmasari Aneka jenis teh.

Namun disamping keleluasaan interaksi si pembuat teh dan orang lain, perlu daya konsentrasi tinggi.

Dalam rumus membuat teh enak ala kungfu cha, kuncinya ada pada suhu air yang tercipta lewat waktu menjerang air. Alat lain yang diperlukan hanya teko kecil, gelas, dan sendok untuk mengambil teh.

Kungfu cha tidak menutut waktu atau tempat khusus, karena itu kungfu cha sangat cocok sebagai sarana meditasi yang dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

"Kalau memang untuk kesehatan saja tidak apa apa untuk minum teh langsung, tetapi kalau berkumpul bersama kerluarga mengadakan kungfu cha ini sama sekali tidak ada salah karena semua mendapat manfaat (kesehatan dan meditasi)," jelas Suwarni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com