Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum, Tugu, dan Situs untuk Mengenang Dahsyatnya Tsunami

Kompas.com - 29/09/2018, 21:05 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tsunami menghantam Aceh pada 2004. Kini Aceh sudah pulih dan membangun museum serta tugu untuk memperingati bencana alam luar biasa, tsunami.

Museum dan tugu berikut sekaligus mengenang para korban yang meninggal antaran tsunami. Inilah situs untuk napak tilas tsunami di Aceh:

1. Museum Tsunami Aceh

Pengunjung yang masuk ke museum ini seakan-akan dibawa kembali ke masa-masa terjadinya tsunami 2004. Lorong gelap menjadi pintu masuk museum dibuat gelap dengan air yang memercik keluar dari dinding. Seakan mengambarkan suasana mencekam saat tsunami terjadi.

Baca juga: Peringati 13 Tahun Tsunami Aceh, Museum Tsunami Buka Malam Hari

Di dalam ada ruangan yang dipenuhi foto-foto kondisi Banda Aceh setelah kena terjangan gelombang laut setinggi lebih dari 30 meter. Ada pula ruangan yang berisi nama-nama korban tsunami.

Museum yang dirancang oleh Ridwan Kamil, sekarang Gubernur Jawa Barat, ini diresmikan pada 2008. Berlokasi di Jalan Iskandar Muda, Banca Aceh, museum tersebut berada di tengah-tengah Banda Aceh. Museum Tsunami menjadi salah satu obyek wisata unggulan di Banda Aceh.

2. PLTD Apung

Sebuah kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung terseret gelombang laut saat tsunami Aceh 2014 terjadi. Kapal seberat 2.600 ton tersebut terhempas hingga lima kilometer dari Pantai Ulee Lheue. Kini, kapal sepanjang 63 meter itu terdampar di Gampong Punge Blang Cut, Kota Banda Aceh.

Baca juga: Situs Tsunami di Aceh Pikat Turis Asing

Kapal ini pun dijadikan monumen peringatan tsunami Aceh. Di sekitar kapal telah dibangun taman edukasi yang dilengkapi informasi dan foto mengenai Tsunami Aceh 2004.

Wisatawan asal Rusia mengabadikan Monumen Tsunami PLDT Apung saat berkunjung di Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh, Selasa (25/12/2012).SERAMBI INDONESIA/BUDI FATRIA Wisatawan asal Rusia mengabadikan Monumen Tsunami PLDT Apung saat berkunjung di Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh, Selasa (25/12/2012).
3. Kapal Apung Lampulo

Sebuah kapal nelayan terhempas gelombang tsunami Aceh dan terdampar di atas rumah. Kapal ini kini menjadi obyek wisata dan dapat ditemukan di Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Gampong (desa) ini termasuk yang terkena imbas parah akibat tsunami.

Kapal nelayan tersebut terseret hingga tiga kilometer dan "mendarat" di rumah seorang penduduk Gampong Lampulo yang selamat bernama Ibu Abasiah. Kapal dari kayu itu memiliki panjang 18 meter.

Gampong Lampulo merupakan salah satu gampong (kampung) terparah saat peristiwa gempa dan tsunami tahun 2004. Kapal nelayan sepanjang 18 meter itu kini tersangkut di lantai 2 kediaman Ibu Abasiah, salah satu korban tsunami yang selamat.

Monument Thanks To The World sebagai tanda terima kasih masyarakat Aceh kepada relawan yang telah datang dari berbagai belahan dunia saat Tsunami Aceh 2004 lalu terjadi.DOK. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Monument Thanks To The World sebagai tanda terima kasih masyarakat Aceh kepada relawan yang telah datang dari berbagai belahan dunia saat Tsunami Aceh 2004 lalu terjadi.
4. Monumen Aceh Thanks to the World

Monumen ini dekat dengan Museum Tsunami Aceh. Saat bencana itu terjadi, banyak orang dari berbagai negara datang untuk membantu. Tak hanya LSM, tetapi juga militer hingga perusahaan swasta.

Monumen ini pun dibangun sebagai ucapan terima kasih Aceh kepada para relawan saat itu yang datang dari berbagai belahan dunia. Monumen ini berada di Lapangan Blang Padang yang saat tsunami terjadi, termasuk terkena dampak yang sangat parah. Monumen berwarna putih itu memuat informasi mengenai tsunami di Aceh.

5. Tugu Tsunami

Tugu Tsunami di Gampong/Desa Pasir Lhok Aron, Aceh Barat diresmikan pada 2016. Tugu dengan bentuk layaknya terjangan tsunami ini memiliki tinggi tujuh meter, dan menuliskan 603 nama warga desa yang menjadi korban tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com