Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aneka Motif Unik Batik, dari Wewe Gombel sampai Ikan Marlin

Kompas.com - 02/10/2018, 19:12 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkembang pesatnya industri batik di Indonesia membuat berbagai daerah melahirkan motif-motif baru khas daerah tersebut. Mulai dari kuliner khas, sampai fauna endemik daerah tersebut.

Salah satu sumber motif yang tidak kalah unik ialah legenda tradisional sebuah daerah. Alhasil cerita rakyat, mitos, dan legenda pun tidak kalah unik dituangkan kedalam lukisan batik.

Berikut beberapa motif unik batik seperti dihimpun dari hasil liputan KompasTravel:

1. Motif wewe gombel

Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo sedang membedakan batik buatan tangan asli dengan kain tekstil yang hanya dicetak bergambar batik di gerainya, Jumat (16/6/2017).KOMPAS.com / Ari Prasetyo Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo sedang membedakan batik buatan tangan asli dengan kain tekstil yang hanya dicetak bergambar batik di gerainya, Jumat (16/6/2017).
Kisah salah satu hantu Indonesia ini diabadikan menjadi motif batik di Semarang, Jawa Tengah. 

Tri Utomo, pemilik Omah Batik Ngesti Pandowo di Kampung Batik Bojong, Semarang mengatakan kepada KompasTravel, legenda hantu wewe gombel berkembang sejak dahulu di Semarang.

Bahkan salah satu daerah hutan kota yang dikenal "angker" memang bernama wewe gombel. Entah apa kaitan keduanya, tetapi sama-sama menyeramkan.

Batik motif wewe gombel ini sudah lama diangkat oleh pembatik dari Semarang. Dengan berlatarkan bukit gombel tadi, sosok penampakan wewe gombel berada di sisi bukitnya.

Warna-warna cerah khas batik Semarang membuat penampakan wewe gombel di batik itu terkesan tidak menyeramkan, bahkan menambah kesan artistik.

2. Motif tiga negara

Batik 3 negara atau batik syafaiyah dari Batang, dengan motif khasnya dan tiga warna yang selalu melekat, diambil di Sentra Bati Safaiyah, Batang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Batik 3 negara atau batik syafaiyah dari Batang, dengan motif khasnya dan tiga warna yang selalu melekat, diambil di Sentra Bati Safaiyah, Batang, Jawa Tengah, Rabu (2/5/2018).
Motif tiga negara, mungkin motif ini terdengar membingungkan. Motif batik ini dipengaruhi tiga kebudayaan yang mampir dan berakulturasi di Jawa Tengah bagian pesisir. Kini motif batik tiga negara dapat ditemui di batik tradisional Batang di Jawa Tengah.

Batik tradisional Batang memiliki ciri khas yakni motifnya yang sangat detail, dan selalu menggunakan tiga warna filosofis yaitu merah, biru, dan coklat yang melambangkan tiga pengaruh kebudayaan. 

Selain warna, pengaruh kebudayaan juga dilambangkan dengan beberapa ornamen dalam batik. Yaitu renda di bagian bawah batik sebagai pengaruh era kolonial Eropa, lalu warna merah dengan motif Tionghoa pesisir.

Keduanya bertemu tradisi muslim sebagai penggambaran, seperti menggambar makhluk hidup tidak boleh menyerupai, dan lahir dari pesantren-pesantren lingkungan muslim. 

"Dinamakan tiga negara itu karena memang terpengaruh dari tiga kebudayaan, Eropa dengan rendanya, warna merah Tionghoa, dan bertemu muslim dari motif penggambarannya," tutur Miftakhutin (40), saat dikunjungi KompasTravel di sanggar batik Rifa'iyah, Rabu (2/4/2018).

Halaman Berikutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com