Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Luncurkan Kampung Batik Siberkreasi Gunungkidul

Kompas.com - 03/10/2018, 13:24 WIB
Markus Yuwono,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia memperkenalkan Kampung Batik Manding Siberkreasi, di Dusun Kepek 1, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (2/10/2018) malam. Sebagian rumah di dusun Kepek 1 menyediakan displai batik yang dihasilkan oleh warga.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, perpaduan batik dan era digital merupakan satu kesatuan dalam kampung siberkreasi. Teknologi dan seni jadi menyambung.

Teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan dan mendesain. Sementara keahlian membatik oleh manusia harus tetap dipertahankan.

"Kita ini di era digital art jadi hal yang unik. Teknologi dan seni jadi menyambung, justru yang art kayak gini itu menjadi hal yang unik di dunia digital, mereka haus dengan hal-hal yang kayak gini, jadi memang kita kombinasikan," katanya.

Baca juga: Cari Batik Murah? Coba ke 5 Sentra Penjual Batik Ini

Jika tiap desa mempunyai produk unggulan dengan ciri khas masing-masing maka Indonesia mempunyai 75.000 hingga 80.000 produk unggulan.

Produk-produk batik saat ini, menurutnya telah ada inovasi, baik warna atau yang lainnya sehingga dapat diterima kalangan muda. "Ini adalah salah satu contoh di mana kemajuan teknologi itu harus membawa nilai-nilai kreatif seperti itu yang ditonjolkan," katanya.

"Namun bagaimanapun inilah ciri khasnya batik di Indonesia, yang dikerjakan oleh manusia. Ini menurut saya adalah narasi yang perlu ditambahkan setiap kita menjual batik," ucapnya.

Baca juga: Kenalkan Batik, Dua Pendaki Naiki Tujuh Gunung Tertinggi di Jateng

Ketua Kampung Batik Manding Siberkreasi, Guntur Susilo mengungkapkan Kampung Siberkreasi merupakan wujud dari pemikiran lama masyarakat sekitar untuk mengelola batik secara mandiri.

"Saat ini ada 15 rumah yang menyediakan batik yang dikelola oleh koperasi. Kenapa kita menggunakan koperasi karena ingin agar tidak ada persaingan tidak sehat, dan akhir tahun akan diberikan sisa usaha bagi anggota," ucapnya.

Masing-masing rumah juga memiliki desain batik yang berbeda tergantung pemiliknya. Namun yang khas di dusun itu batik. "Jenis motifnya macam-macam, tetapi andalannya motif Manding dan Wonopawiro," sambung Guntur.

Salah satu rumah warga di Kampung Batik Manding Siberkreasi, Kepek 1, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta menyediakan batik khas Gunungkidul. KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Salah satu rumah warga di Kampung Batik Manding Siberkreasi, Kepek 1, Kepek, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta menyediakan batik khas Gunungkidul.
Guntur mengakui dukungan Pemerintah mendorong maju dan berkembangnya komunitas kelompok industri kecil batik tidak hanya pelestarian budaya, tetapi mendorong tumbuhnya gerakan pemberdayaan masyarakat dan juga peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat desa.

Pengurus Kampung Batik Manding Siberkreasi lainnya FX Endro Tri Guntoro menambahkan batik harus mampu bersaing dengan produk-produk luar negeri.

"Batik harus bersaing dengan merek-merek luar negeri. Menolak produk luar negeri berarti harus memakai produk dalam negeri. Bukan memakai barang luar negeri yang lain," ucapnya.

Pentingnya anak muda turun dalam promosi batik salah satunya dengan memanfaatkan media sosial. "Kita terbuka bagi wilayah lain di Gunungkidul maupun Yogyakarta untuk berkolaborasi memasarkan batik, karena kami juga punya jaringan baik dalam maupun luar negeri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com