Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Festival Suling Tambur, Menjaga Warisan Raja Ampat

Kompas.com - 07/10/2018, 16:10 WIB
Dian Maharani,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Festival ini pertama kali digelar tahun 2017 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Kota Waisai. Tahun kedua, distrik Waigeo Utara dipilih yang bersiap untuk pemekaran.

Alfius berharap, festival ini tak hanya melestarikan kesenian suling tambur, tapi sekaligus mengangkat kembali tarian-tarian daerah Papua, seperti gale-gale dan yosim pancar.

Para peserta memang tak sekedar menabuh tambur dan meniupkan suling. Mereka membuat nada-nada yang harmoni dengan tarian. Dentuman tambur dan suara suling tersebut membentuk irama lagu daerah Papua.

Para peserta juga wajib mengenakan pakaian adat. Para lelaki tak mengenakan baju dan menggunakan rumbai-rumbai dari jerami.

Para wanita juga mengenakan rok rumbai hingga kalung dari kayu. Selain itu, dari wajah hingga kaki mereka dipenuhi dengan cat putih bercorak khas Papua.

Festival Suling Tambur ingin menunjukkan, Raja Ampat tak hanya memiliki kekayaan alam, tetapi juga kekayaan seni dan budaya.

Alfius semringah ketika melihat banyak anak muda menjadi peserta Festival Suling Tambur. Menurut dia, generasi penerus bangsa harus merasa memiliki kekayaan alam dan budaya setempat sehingga ada rasa ingin menjaga agar terus dilestarikan.

Baca juga: Festival Geopark Raja Ampat Digelar untuk Pertama Kalinya

“Saya sendiri sebagai orang Papua, kalau merasa memiliki otomatis tetap dipertahankan. Kalau enggak merasa memiliki, dibiarkan. Suling tambur ini harus tetap dipertahankan, jangan sampai punah,” ujarnya.

Festival Suling Tambur di Kampung Kabare, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Selasa (25/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Festival Suling Tambur di Kampung Kabare, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Selasa (25/9/2018).

Seperti yang dilakukan Levy dan teman-temannya yang masih bersekolah. Levy mengaku meneruskan apa yang diwarisi orangtuanya.

“Orangtua sudah main suling tambur. Saya juga nanti main ini sampai tua, mau melestarikan,” kata dia.

Dalam lomba suling tambur ini, Levy dan timnya hanya menjadi peserta terbaik ke-10. Namun, hatinya tetap senang karena turut andil dalam menjaga warisan budaya Raja Ampat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com