Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelni Hadirkan KM Sangiang di Festival Raja Ampat

Kompas.com - 13/10/2018, 14:06 WIB
I Made Asdhiana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menghadirkan KM Sangiang berkapasitas 500 penumpang sebagai hotel terapung dalam rangka mendukung Festival Pesona Bahari Raja Ampat pada 18-22 Oktober 2018.

"Untuk Festival Pesona Bahari Raja Ampat, Pelni menjadikan KM Sangiang sebagai kapal yang memiliki fasilitas seperti layaknya hotel pada umumnya, yaitu ketersediaan kamar hingga layanan keramahtamahan," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Ridwan Mandaliko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Baca juga: Festival Suling Tambur, Menjaga Warisan Raja Ampat

KM Sangiang akan diberangkatkan ke Raja Ampat dari Pelabuhan Sorong pada Kamis (18/10/2018) menuju Waisai untuk upacara pembukaan yang rencananya akan dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Melihat Pari Manta di Raja Ampat?

Dari Waisai, KM Sangiang akan menuju ke Kepulauan Fam dan Piaynemo-Folley Misool-hingga sampai pada acara penutupan di Folley.

Panorama laguna Pulau Rufas dilihat dari puncak bukit karst pada Senin (1/6/2016). Pulau Rufas terletak di Desa Pam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Lanskap air laut jernih serta tebing batu karst bisa terlihat dari puncak bukit.KOMPAS.com / Wahyu Adityo Prodjo Panorama laguna Pulau Rufas dilihat dari puncak bukit karst pada Senin (1/6/2016). Pulau Rufas terletak di Desa Pam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Lanskap air laut jernih serta tebing batu karst bisa terlihat dari puncak bukit.
Dukungan Pelni terhadap pariwisata Indonesia, khususnya wilayah Raja Ampat sebagai bagian dari wisata bahari merupakan yang kelima kalinya. Dukungan Pelni ini sudah dimulai sejak tahun 2015.

"Raja Ampat merupakan salah satu destinasi wisata yang perlu diangkat keindahan alamnya. Selain itu, di Raja Ampat ini juga terkenal dengan keramahan dan keanekaragaman budaya masyarakat setempat yang bisa dijadikan untuk wisata," kata Ridwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com