Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poco Ndeki, Spot Terbaik Pengamatan Burung Endemik Flores yang Terancam

Kompas.com - 16/10/2018, 15:12 WIB
Markus Makur,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


FLORES, KOMPAS.com - Kawasan hutan Poco Ndeki di Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur adalah salah spot terbaik di Flores Barat untuk mengamati berbagai jenis burung endemik Flores.

Hutan Poco Ndeki di Manggarai Timur sangat terkenal di kalangan pengamat burung internasional karena flora dan fauna yang memikat wisatawasan asing dan Nusantara.

Khusus untuk pengamat burung internasional dan wisatawan minat khusus untuk melihat dan menyaksikan sendiri berbagai jenis burung endemik Flores, salah satu yang direkomendasi oleh pemandu burung dan agent perjalanan wisata di Pulau Flores adalah kawasan hutan Poco Ndeki.

Para pemandu burung dan wisata alam di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur merekomendasikan kepada wisatawan minat khusus dan pengamat burung internasional atau para birder untuk berwisata sambil mengamati burung endemik Flores serta berbagai keanekaragaman hayatinya.

Para pengamat burung internasional sudah memasukkan kawasan hutan Poco Ndeki sebagai tempat terbaik untuk mengamati dan mengabadikan burung-burung endemik Flores dan berbagai jenis burung lainnya yang bermigrasi ke kawasan itu dan atau burung asli di Pulau Flores.

Seorang pemandu burung di Flores, Samuel Rabenak melihat burung hantu, Celepuk Maluku mati ditengah hutan di kawasan Poco Ndeki, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT.

Burung Gagak Flores merupakan salah satu burung endemik Flores di kawasan hutan di Pulau Flores, NTT. (Arsip/Samuel Rabenak)Arsip Pemandu Burung/Samuel Rabenak Burung Gagak Flores merupakan salah satu burung endemik Flores di kawasan hutan di Pulau Flores, NTT. (Arsip/Samuel Rabenak)
Diduga burung hantu itu, yang merupakan burung endemik Flores mati terkena tembakan oleh orang yang tak bertanggungjawab yang sering masuk di kawasan hutan tersebut.

"Kemarin, Minggu (14/10/2018) saat saya memandu tamu asing yang ingin mengamati burung endemik Flores di kawsan hutan Poco Ndeki melihat seekor burung hantu yang mati di tengah hutan tersebut. Ada bekas tembakan benda tajam di tubuh burung tersebut. Saat itu juga saya mengabadikannya. Tamu-tamu khusus mengamati burung endemik Flores sangat sedih melihat burung hantu mati karena diduga ditembak oleh orang tak bertanggungjawab, " jelasnya kepada KompasTravel, Minggu malam, (14/10/2018).

Rabenak menjelaskan kawasan hutan Poco Ndeki di Manggarai Timur merupakan salah satu spot terbaik untuk mengamati burung endemik Flores. Banyak pengamat burung luar negeri memilih kawasan hutan Poco Ndeki untuk mengamati burung endemik Flores dan Wallacea.

Rabenak menjelaskan, burung-burung yang dijumpai di kawasan hutan Poco Ndeki diantaranya Elang Flores, Gagak Flores, Pergam punggung hitam, Cekakak Tunggir Putih, Pa'ok Laus, Walik kembang, Celepuk Maluku, Kirik Kirik Laut, Celepuk Wallacea, Opior Jambul, Opior Paruh Tebal, Seriwang Asia, pergam hijau dan lainnya.

Spesies kunci di kawasan Poco Ndeki adalah Elang Flores. Oleh karena itu, para birder dan wisatawan minat khusus sering ke kawasan hutan Poco Ndeki.

"Saya berharap kawasan hutan Poco Ndeki sebagai spot terbaik mengamati burung endemik Flores dijaga dengan baik oleh warga setempat. Jangan ada lagi burung mati yang dijumpai di tengah kawasan itu," harapnya.

Burung Kakatua di kawasan hutan di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT. (Arsip/Markus Makur)Arsip Pemandu Burung/Samuel Rabenak Burung Kakatua di kawasan hutan di Kota Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT. (Arsip/Markus Makur)
Rabenak mengatakan, kemarin, Minggu (14/10/2018) bersama tamunya sempat bertemu dengan warga setempat dan warga setempat menginformasikan bahwa banyak orang dari luar yang sering berburu burung-burung di kawasan hutan Poco Ndeki dengan senapan angin.

Rabenak menjelaskan, trip mengamati burung kali ini bersama dengan pengamat burung internasional.

Rute berawal dari kawasan Gunung Inerie di Kabupaten Ngada, Kawasan Hutan Poco Ndeki, di kawasan hutan di sekitar danau Ranamese, di Kabupaten Manggarai Timur, kawasan hutan Golo Lusang di Kabupaten Manggarai, kawasan hutan Mbeliling dan Sano Nggoang dan berakhir di Pulau Komodo di Kabupaten Manggarai Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com