Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menganyam Asa Ibu-ibu Flores Timur hingga Dikenal Wisman

Kompas.com - 18/10/2018, 07:06 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Tiga tahun berjalan, Du'Anyam pun kian mendapat pengakuan dan berkembang pesat. Lebih dari 12 desa di Flores Timur, dan total 31 desa di NTT dengan 500-an perajin telah berpartisipasi memproduksi anyaman untuk Du'Anyam.

Dengan puluhan jenis karya anyaman, mulai tikar, keranjang, dekorasi ruagan, sandal, tas, dan lain-lain, Du'Anyam bisa menembus pasar ekspor ke berbagai negara.

"Sampai saat ini paling besar untuk produk pure lontar pesanan dari Amerika, 270 buah keranjang besar yang menghabiskan empat gulung daun lontar besar, atau lima-enam gulung daun lontar kecil," tutur Hanna.

Sedangkan yang menggunakan bahan campuran non lontar, pesanan paling besar dari ajang Asian Games 2018, sebanyak 16.300 unit.

"Sekarang ibu-ibu punya penghasilan lebih, bisa ditabung untuk pendidikan anak, untuk beli sesuatu," tutur Marni, Ketua Rumah Anyam di Watublolong, Solor, Flores Timur kepada KompasTravel.

Ia juga mengatakan seiring eksistensi Du'Anyam di kalangan wisatawan, media konvensional, dan media sosial, anak muda di Flores Timur banyak yang berminat menekuni anyaman, dan bergabung ke Du'Anyam.

Pada April 2018, Du’Anyam memperkenalkan serangkaian koleksi anyaman Flores secara internasional melalui ajang Salone Del Mobile di Milan, Italia. Mereka memperkenalkan keranjang anyaman tiga dimensi asal Flores yang hampir punah.

Ragam hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Ragam hasil kreasi DuAnyam berbahan anyaman lontar, dipamerkan di sekretariatnya Solor, Flores, NTT, Jumat (12/10/2018).
Tahun keempat ini setelah penghargaan demi penghargaan datang, bantuan pun turut datang. Salah satunya dari Development Bank of Singapore DBS. 

Du’Anyam merupakan salah satu wirausaha sosial asal Indonesia yang terpilih oleh DBS Foundation dari 14 wirausaha sosial se-Asia yang mendapatkan dana hibah sejumlah Rp 11 miliar melalui program "Social Enterprise Grant Programme".

"Hibah yang diberikan memungkinkan wirausaha sosial untuk menjadi role model bagi lingkungan dan negara mereka, memperbaiki dan meningkatkan bisnis sosial mereka saat ini, agar dapat memberikan dampak sosial yang lebih besar," kata Sharon Issabela, Public Relation and Community Relation DBS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com