Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2018, 08:16 WIB

MAMASA, KOMPAS.com – Masyarakat Mamasa di Sulawesi Barat punya tradisi turun temurun yang dikenal dengan sebutan Ma’pasitanduk Tedong.

Ini merupakan tradisi unik untuk menghibur sanak keluarga yang tengah berduka agar tidak lama larut dalam suasana duka karena kehilangan atau kematian anggota keluarga yang mereka cintai.

Adu kerbau hanya dilaksanakan pada saat upacara kedukaan atau yang akrab dikenal masyarakat Mamasa dengan sebutan Rambu Solo.

Baca juga: Tradisi Rambu Solo, Ajang Perekat Keluarga Bangsawan di Mamasa

Puncak pesta Rambu Solo yang dilaksanakan salah satu keluarga bangsawan di Desa Mambulilling, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat berlangsung meriah, Selasa (16/10/2018).

Ma?pasitanduk Tedong merupakan tradisi hiburan bagi keluarga yang berduka di Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (16/10/2018). Tujuan adu kerbau ini untuk memberikan hiburan bagi keluarga yang mengalami dukacita agar mereka tidak lama larut dalam kesedihan karena kehilangan sosok anggota keluarga yang mereka cintai.KOMPAS.com/JUNAEDI Ma?pasitanduk Tedong merupakan tradisi hiburan bagi keluarga yang berduka di Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (16/10/2018). Tujuan adu kerbau ini untuk memberikan hiburan bagi keluarga yang mengalami dukacita agar mereka tidak lama larut dalam kesedihan karena kehilangan sosok anggota keluarga yang mereka cintai.
Sebelum upacara pemakaman salah satu anggota keluarga yang meninggal, sederet tradisi lain digelar lebih dahulu.

Salah satunya adalah adu kerbau atau Ma’pasitanduk Tedong yang dilaksanakan sebagai rangkaian prosesi upacara pemakaman Martha Tiboyong.

Baca juga: Rambu Solo, Pesta Kematian yang Meriah

Dalam acara Rambu Solo itu, puluhan ekor kerbau akan disembelih dan dagingnya dibagikan kepada sanak keluarga dan tetangga. Kerbau bernilai fantastis dengan harga lebih dari Rp 500 juta per ekor ini diadu terlebih dahulu di dalam sebuah arena yang tak jauh dari rumah duka.

Tujuan adu kerbau untuk memberikan hiburan bagi keluarga yang berduka agar mereka tidak lama larut dalam suasana duka karena kehilangan sosok anggota keluarga yang mereka cintai.

Ma?pasitanduk Tedong merupakan tradisi hiburan bagi keluarga yang berduka di Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (16/10/2018). Tujuan adu kerbau ini untuk memberikan hiburan bagi keluarga yang mengalami dukacita agar mereka tidak lama larut dalam kesedihan karena kehilangan sosok anggota keluarga yang mereka cintai.KOMPAS.com/JUNAEDI Ma?pasitanduk Tedong merupakan tradisi hiburan bagi keluarga yang berduka di Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (16/10/2018). Tujuan adu kerbau ini untuk memberikan hiburan bagi keluarga yang mengalami dukacita agar mereka tidak lama larut dalam kesedihan karena kehilangan sosok anggota keluarga yang mereka cintai.
Kerbau berbagai jenis yang harganya mencapai ratusan juta rupiah tersebut satu persatu diadu dalam satu arena secara bergantian, sehari sebelum pemakaman anggota keluarga yang meninggal dilaksanakan.

Agar mengundang semangat dan hiburan bagi warga yang menyaksikan adu kerbau ini, setiap kerbau yang akan diadu masing-masing diberi nama unik seperti Angker, Metick dan nama-nama unik lainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

Travel Tips
10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

Jalan Jalan
Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Jalan Jalan
Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Jalan Jalan
Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Jalan Jalan
5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

Travel Tips
Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Travel Update
Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Hotel Story
Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Jalan Jalan
5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

Jalan Jalan
Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Travel Update
21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

Travel Tips
Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Travel Tips
Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Travel Tips
Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+