Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kukih Serabe, Kuliner Khas Kaum Perempuan di Flores Barat

Kompas.com - 19/10/2018, 07:44 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kukih Serabe merupakan makanan tradisional sejenis kue berbentuk bulat yang tersebar di kampung-kampung Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Kukih Serabe merupakan kuliner khas yang dibuat oleh para perempuan di Flores Barat. Ini juga warisan makanan lokal yang diwariskan nenek moyang orang Manggarai Barat, khususnya kaum perempuan.

Bahan-bahan Kukih Serabe dari beras atau dari ubi kayu yang sudah dihaluskan, bahkan terus berkembang diolah dari ubi talas dan ubi keladi.

Suguhan Kukih Serabe selalu dipadukan dengan minuman kopi khas Manggarai Barat yang tersebar di kampung-kampung. Ini juga makanan pembuka bagi tamu-tamu yang berkunjung ke rumah-rumah warga di seluruh Manggarai Barat.

Kaum perempuan di Manggarai Barat mengolah secara mandiri dan belajar langsung cara membuat Kukeh Serabe dari orangtua mereka secara turun temurun.

Kukih Serabe selalu disuguhkan dalam berbagai pesta adat, pesta perkawinan dan pesta sekolah, pesta syukuran imam baru, ritual penti, syukuran akhir tahun dan atau kunjungan para petinggi, baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional ke Manggarai Barat.

Bahkan kue Kukih Serabe dihadirkan pada peresmian gedung Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Ruteng.

Intinya Kukih Serabe merupakan suguhan utama dalam berbagai upacara adat dan upacara lainnya di seluruh kampung di Manggarai Barat.

Datang ke kampung-kampung di Manggarai Barat, tidak lengkaplah rasanya kalau kita belum mencicipi Kukih Serabe.

Namun sejalan dengan banyaknya pilihan kuliner modern, tradisi menyajikan Kukih Serabe semakin tergerus. 

Padahal rasa Kukih Serabe sangat berbeda dengan berbagai jenis kue-kue modern. Apalagi kue ini merupakan warisan asli dari kaum perempuan di Manggarai Barat. Zaman dulu, kaum perempuan Manggarai Barat hanya mengenal dan mengolah Kukih Serabe untuk keperluan-keperluan upacara adat.

Ine Agnes Siti asal Rego, Kecamatan Pacar, Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu perempuan yang peduli akan keberadaan Kukih Serabe.

Menurut Siti kepada KompasTravel di Labuan Bajo, Rabu (17/10/2018), saat ini dia fokus menjalankan usaha produksi Kukih Serabe. Selain menerima pesanan, Siti juga melakukan promosi kue ini dari kantor ke kantor maupun rumah-rumah sekitar lingkungannya.

Siti menuturkan niat awal dia berbisnis Kukih Serabe berangkat dari pertanyaan wisatawan tentang apakah makanan khas masyarakat setempat.

Dari pertanyaan wisatawan dan wartawan dari Jakarta, dia berhasrat mengolah makanan khas Manggarai Barat. Selain bertujuan meningkatkan taraf perekonomian keluarganya, Siti ingin kuliner khas ini tetap lestari.

Ada pun Dewi Arsianti asal Solo, Jawa Tengah yang merupakan salah satu staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Manggarai Barat memuji cita rasa kuliner ini saat mencicipi Kukih Serabe buatan Siti.

"Kandungan tepung berasnya bercampur dengan gula merahnya membuat semakin nikmat,” ujar Dewi.

Ine Agnes Siti asal Kampung Rego, Kecamatan Macang Pacar mengolah sekaligus menjual Kukih Serabe, kuliner khas perempuan di Flores Barat di Kantor Bappeda Mabar pada September 2018.  Arsip Staf Bappeda Mabar/Yuvenalis Aquino Kurniawan Ine Agnes Siti asal Kampung Rego, Kecamatan Macang Pacar mengolah sekaligus menjual Kukih Serabe, kuliner khas perempuan di Flores Barat di Kantor Bappeda Mabar pada September 2018.
Demikin juga Alfrida Hoal asal Kupang, juga salah satu staf Beppeda Manggarai Barat memuji Kukih Serabe ini. "Rasanya yang alami dan tanpa pengawet membuat makin ketagihan untuk memakannya," katanya.

Siti yang berdomisili di Kampung Sernaru Labuan Bajo mengungkapkan tantangan selama menjalankan usaha membat Kukih Serabe adalah kekurangan modal dan minim pendampingan khususnya proses pemasaran.

Geliat Pariwisata Menggairahkan Kaum Perempuan

Selama ini kuliner-kuliner khas kaum perempuan di Manggarai Barat hanya sebagai pelengkap dari berbagai ritual adat dan pesta adat, tanpa ada pemasukan untuk peningkatan ekonomi keluarga.

Salah satu cara agar pariwisata memberikan keuntungan bagi masyarakat lokal adalah membiasakan diri dengan menikmati dan membeli kuliner-kuliner lokal.

Staf Bappeda Kabupaten Manggarai Barat, Yuvenalis Aquino Kurniawan kepada KompasTravel, Kamis (18/10/2018) menjelaskan, aktivitas Ine (sapaan ibu dalam dialek Kolang dan Pacar) Agnes Siti asal Kampung Rego, Kecamatan Pacar saat menjual Kukih Serabe di kantor Bappeda Manggarai Barat belum lama ini menarik perhatian dari seluruh pegawai di kantor itu.

Selanjutnya, pihak Kantor Bappeda meminta Ine Agnes Siti mempraktikkan cara membuat Kukih Serabe untuk diperkenalkan kepada pegawai Bappeda yang berasal dari Pulau Jawa dan Kupang.

Kurniawan menjelaskan, Ine Agnes Siti memperagakan cara membuat Kukih Serabe yang diolah secara tradisional dengan menggunakan bahan-bahan pangan lokal asal Manggarai Barat. Cara mengolah dan hasilnya memikat para pegawai di Kantor Bappeda Manggarai Barat.

“Kami semua bangga ada seorang mama, Ine yang berani mengolah Kukih Serabe serta menjualnya dari kantor ke kantor di Kota Labuan Bajo. Ine Agnes Siti berani melestarikan kuliner lokal khas Manggarai Barat di tengah persaingan kuliner yang merambah di sejumlah hotel dan restoran di Labuan Bajo. Saya secara pribadi berkomitmen untuk membeli dan menjadikan Kukih Serabe sebagai menu pagi dan sore di rumah bersama keluarga sambil menikmati kopi khas Manggarai Barat," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com