MALANG, KOMPAS.com – Minggu (21/10/2018), langit Kota Malang begitu cerah. Jam menunjukkan pukul 08.00 WIB, ketika rombongan kami menumpangi bus pariwisata mulai bergerak dari Hotel 101 di Jalan Dr Cipto, No 11 Pamal Celaket, Klojen menuju Kota Batu, Jawa Timur.
Sepanjang perjalanan, pemandu wisata, Azizah menjelaskan banyak hal soal wisata di kota dengan slogan 'Malang Kececwara' itu. Waktu tempuh lintas darat sekitar satu jam.
Setiba di terminal bus Batu, seluruh penumpang turun dan melanjutkan perjalanan ke kebun apel yang membawa nama Batu menjadi tersohor ke dunia internasional itu.
Baca juga: Wisata Baru di Kota Batu, Ngukir Wisata Alam
Dengan minibus bercat kuning kami menuju kebun apel di kawasan Sumber Kondo, Kecamatan Bumi Aji, Kota Batu. Butuh waktu sekitar 10 menit dari terminal menuju kebun apel.
“Silakan, makan sepuasnya, sesukanya. Kalau bawa pulang sekilonya Rp 25.000,” kata pekerja kebun, Toriq sembari membagi-bagikan kantong plastik kepada wisatawan yang memenuhi kebunnya pagi itu.
Baca juga: Selecta, Obyek Wisata Favorit di Kota Batu Selama Libur Sekolah
Ketika memasuki kebun, puluhan ibu-ibu asal Bangka Belitung telah selesai memetik apel. Mereka berseragam, di tangan kanan-kiri kantong plastik telah penuh.
“Batasnya parit ini ya. Kalau ke sana jangan dipetik, baru disemprot pestisida. Jadi tidak bagus untuk kesehatan,” kata Toriq memberi panduan.
Maka, berhamburanlah rombongan memilih apel berwarna hijau sebesar kepalan tangan itu. “Walau kecil, tak asam,” kata Toriq berpromosi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.