Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Ikut Memanen Madu Hutan Flores, Sempat Disengat Lebah!

Kompas.com - 23/10/2018, 14:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Bruk! Seketika sarang pun jatuh, tersenggol oleh tali katrol yang membawa ember hasil madu. Sarang yang jatuh tidak jauh dari wisatawan membuat lebah kian agresif.

"Tenang-tenang jangan kita berontak, nanti malah disengat," tutur Hanna salah satu pemandu wisatawan di sana.

Namun tidak lama wisatawan berlarian ke arah mobil, berharap berlindung di dalam mobil. Saat itu pula beberapa wisatawan mulai disengat dan berlarian menuju sumber asap yang baru dibuat.

Beberapa warga membuat asap dari ilalang yang berserakan, sebagai tempat berlindung dari kejaran lebah. KompasTravel pun sempat merasakan sakitnya sengatan sebelum berlindung di api tersebut.

Sekitar lima menit suasana pun mulai mereda, kerumunan lebah sudah berkurang. Pemanen yang berpakaian lengkap pun sudah turun dari pohonnya membawa potongan sarang berisi madu.

"Yang ke sengat mana, sini oles sengatannya pake madu, untuk netralisir racunnya," tutur Ones.

Seketika dua per tiga sarang berisi madu itu diperas dan dimasukkan dalam jeriken. Wisatawan pun mendapat potongan-potongan sarang berisi madu. Saat diperas dan masuk ke mulut KompasTravel, begitu manis dan menyegarkan rasanya.

"Emm, enak bangeet, ya ampun manis ya seger," tutur Gaby salah satu wisatawan asal Jakarta.

Salah satu hasil panen madu hutan Flores dari satu sarang, di Duntana, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Salah satu hasil panen madu hutan Flores dari satu sarang, di Duntana, Flores Timur, NTT, Sabtu (13/10/2018).
Wawan, wisatawan asal Lombok mengatakan meski mendapatkan sengatan lebah, hal tersebut seolah menjadi "bumbu" atraksi panen madu ini. Ia pun merasa terobati setelah merasakan madu langsung dari sarangnya.

"Ya, atraksi ini sebenarnya juga bagian dari edukasi pada wisatawan tentang madu hutan, bagaimana Rumadu melakukan panen yang lestari, tidak merusak habitat lebah," pungkas Ones, kepada KompasTravel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com