Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kolo Kabe di Kampung Mesi Flores

Kompas.com - 25/10/2018, 14:16 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Salah satu alasan adalah apabila di kampung Mesi ada ritual Raga Kaba atau paki kaba bagi orang yang meninggal dunia maka tradisi Kolo Kabe tahun itu tidak dilaksanakan.

Jadi selama 20 tahun tidak dilaksanakan tradisi Kolo Kabe karena ada banyak kendala-kendala yang dihadapi seperti ritual raga kaba atau paki kaba dari masing-masing anggota suku di lima rumah gendang bagi tua adat atau orangtua dari masing-masing anggota suku yang meninggal dunia.

Lalu, 2018 ini lima rumah gendang kembali melaksanakan tradisi Kolo Kabe di pusat kampung Mesi sebagai tanda memulainya musim tanam. Selama 20 tahun anggota keluarga dari lima rumah gendang di wilayah tanah ulayat Suku Sulit menanam di berbagai ladang lainnya di luar tanah ulayat Suku Sulit.

Namun, kali ini memiliki kesepakatan tertulis bahwa tradisi Kolo Kabe di laksanakan tiap tahun di tengah kampung Mesi yang dilaksanakan oleh anggota Suku dari lima rumah gendang dan juga warga dari suku lain yang memiliki tanah di wilayah tanah ulayat Suku Sulit.

Damianus menjelaskan, sebelum dilaksanakan tradisi Kolo Kabe, terlebih dahulu dilaksanakan ritual ghan woja weru di rumah gendang masing-masing anggota suku.

Ghan woja weru sebagai pergantian tahun lama menuju tahun yang baru dalam kalender adat orang Manggarai Timur. Ghan woja weru sebagai tanda “laun kiwan manga, tu’a kiwan weru", artinya menghantarkan tahun lama dan menerima tahun yang baru sesuai kalender adat orang Suku Sulit dan suku-suku lainnya di Manggarai Timur.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com