Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2018, 11:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketika makan di warteg, teh menjadi salah satu minuman yang ditawarkan ketika memesan makanan. Bahkan beberapa warteg menggratiskan teh untuk pembeli.

Minuman teh sendiri di warteg selalu disajikan. Ada varian teh mulai dari es teh tawar, teh tawar hangat, es teh manis, teh manis hangat dan jenis teh lainnya.

Hal ini bukan suatu kebetulan. Teh menjadi minuman yang tak pernah absen dari warteg. Hal itu karena di Jawa Tengah sendiri, ada daerah Slawi yang menjadi salah satu produsen teh terbesar di Indonesia.

Ten Ren’s Tea, cocok disajikan dengan kue bulan, ada di Pearl Chinese Restaurant di JW Marriot Hotel Jakarta, Kamis (30/8/2018). KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH Ten Ren’s Tea, cocok disajikan dengan kue bulan, ada di Pearl Chinese Restaurant di JW Marriot Hotel Jakarta, Kamis (30/8/2018).
Hal ini juga dibenarkan oleh Fadly Rahman, Sejarawan Makanan. Ia mengatakan jika sebenarnya yang khas ketika makan di warteg adalah makan dengan ditemani teh manis panas.

“Sebenarnya yang jadi khas ketika makan di warteg itu, ditemani minuman teh. Teh yang paling khas itu nasgitel (panas, legit, dan kental). Teh ini dicampur dengan gula, dan nikmati jika dikonsumsi dalam keadaan panas. Khasnya teh di warteg dulunya disimpan dalam kendi,” kata Fadly ketika dihubungi KompasTravel, Rabu (24/10/2018).

“Minuman teh yang dipilih karena di Jawa Tengah sendiri menjadi salah satu produsen teh terbesar yaitu Slawi,” tambah Fadly.

Indahnya lanskap di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Indahnya lanskap di kawasan perkebunan teh Pagilaran. Kabupaten Batang, Jawa Barat, Kamis (3/5/2018).
Sejarawan JJ Rizal mengatakan jika Tegal, khususnya di daerah Jawa Tengah adalah penghasil teh yang cukup besar dan dikenal yaitu produsen teh Slawi.

“Kalau ke Tegal, pasti kita temui minuman teh soalnya khas sana. Ada produsen teh yang cukup terkenal di sana yah, yaitu Selawi.  Bahkan teh poci sendiri itu budaya dari Tegal, jadi ini kenapa di warteg disajikan aneka jenis teh,” kata Rizal ketika dihubungi KompasTravel, Kamis (25/10/2018).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Jalan Jalan
Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Kuil Kuno di China Didigitalisasi, Wisatawan Bisa Lihat Bangunan Asli

Jalan Jalan
5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

5 Tips Berkunjung ke OMAH Library, Reservasi Dulu

Travel Tips
Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Travel Update
Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Mengenal Apitan, Tradisi Jelang Idul Adha di Jawa Tengah

Hotel Story
Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Kenapa Museum Multatuli Dibangun Di Rangkasbitung? Ini Penjelasannya

Jalan Jalan
5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik

Jalan Jalan
Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Jadwal KRL Solo-Yogya Terbaru Per 1 Juni 2023, Tak Ada Perjalanan Malam dari Solo

Travel Update
21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

21 Aturan ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Bisa Diproses Hukum

Travel Tips
Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Rute ke Desa Wukirsari di Bantul yang Masuk 75 Besar ADWI

Travel Tips
Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Rute ke Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Jangan Salah Tempat

Travel Tips
Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Pemerintah Jajaki Peluang Buka Rute Penerbangan Doha-DIY

Travel Update
Air Terjun Tumpak Sewu Sudah Buka Lagi usai Kejadian Turis Asing Tewas Terjatuh

Air Terjun Tumpak Sewu Sudah Buka Lagi usai Kejadian Turis Asing Tewas Terjatuh

Travel Update
3 Aktivitas di Alun-Alun Rangkasbitung, Bisa Jajan di Sekitar

3 Aktivitas di Alun-Alun Rangkasbitung, Bisa Jajan di Sekitar

Travel Tips
10 Wisata Edukasi di Jakarta, Cocok Buat Libur Sekolah 

10 Wisata Edukasi di Jakarta, Cocok Buat Libur Sekolah 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+