Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama dengan Kemenpar, Grab Kini Lebih Ramah Turis

Kompas.com - 26/10/2018, 18:10 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama Grab selaku platform digital melakukan kerja sama untuk memudahkan perjalanan wisatawan di Indonesia.

Peluncuran kerjasama tersebut berlangsung di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yang juga baru saja dinobatkan menjadi destinasi Digital Airport, Jumat (26/10/2018).

Kerja sama tersebut meliputi berbagai aktivitas baik offline maupun online, dikemas dalam sebuah kampanye smart tourism #JelajahIndonesiaLebihDekat. Program ini dinilai sebagai tindak lanjut program co-branding keduanya pada awal 2018.

"Tidak hanya co-branding, tapi juga merealisasikan support-nya. Kami siap untuk menjadi enabler untuk mencapai target wisatawan 20 juta kunjungan tahun depan," tutur Ridzki Kradibrata selaku Managing Director Grab Indonesia dalam sambutannya.

Ia menjelaskan konsep smart tourism tersebut menyajikan banyak kemudahan bagi 100 juta wisatawan pengguna Grab yang datang ke 137 kota di Indonesia.

Fitur lama maupun baru di Grab kini disinergikan dengan keperluan wisatawan. Seperti Grab Express untuk pembelian oleh-oleh, Grab Reward untuk menginap di hotel, rental mobil, hingga Grab Bajaj untuk merasakan keotentikan transportasi di Indonesia.

"Servis layanan yang baru, yaitu sewa Grabcar bisa sangat fleksibel jamnya. Ini merupakan elemen yang sangat penting bagi wisatawan, karena di dalamnya terdapat kepastian seperti harga, waktu, dan aplikasinya terutama," tutur Ridzki.

Contoh shelter dalam kerjasama kampanye smart tourism #JelajahIndonesiaLebihDekat dari Grab dan Kementerian Pariwisata di luncurkan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital airport, Jumat (26/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Contoh shelter dalam kerjasama kampanye smart tourism #JelajahIndonesiaLebihDekat dari Grab dan Kementerian Pariwisata di luncurkan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital airport, Jumat (26/10/2018).

Ia juga menambahkan dalam platform Grab kini tidak hanya menyediakan transportasi, tapi semua hal yang memudahkan wisatawan. Salah satunya termasuk penyediaan informasi destinasi wisata juga berita wisata.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik kerjasama tersebut. Menurutnya selain bisa membantu pergerakan pariwisata di Indonesia, hal ini tentu akan memperluas dan memperbesar bisnis platform Grab.

"Pasar domestik kita itu sangat besar, ada 275 juta wisatawan nusantara yang bisa diakomodir oleh bisnis ini. Keuntungannya, membuat bisnismu lebih besar dan cepat berkembang," tutur Menpar dalam sambutannya.

Ia juga menyarankan agar platform yang dimiliki Grab bisa memuat Calendar Event pariwisata Indonesia selama satu tahun ke depan, juga program-program seperti hot deals.

"Hot deals itu diskon-diskon pariwisata, sangat cocok buat ditaruh di aplikasi," tutur Menpar.

Contoh grab rent car, dalam kerjasama kampanye smart tourism #JelajahIndonesiaLebihDekat dari Grab dan Kementerian Pariwisata di luncurkan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital airport, Jumat (26/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Contoh grab rent car, dalam kerjasama kampanye smart tourism #JelajahIndonesiaLebihDekat dari Grab dan Kementerian Pariwisata di luncurkan di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital airport, Jumat (26/10/2018).

Selain aktivasi online, Menpar Arif Yahya juga melihat aktivasi online berupa shelter grab di berbagai destinasi wisata dan bandara sebagai hal yang bisa mempermudah wisatawan. Shelter tersebut akan membantu wisatawan mengakses fasilitas Grab yang terkait pariwisata.

"Kita harapkan Grab setelah menjadi official mobile platform tidak hanya transport tapi juga dalam 3A-nya, salah satu yang kita dukung terus membuat Grab Shelter," tuturnya.

Kini Grab Shelter tersebut sudah tersebar di deatinasi wisata populer, seperti Candi Borobudur, Prambanan, Kota Tua, Monas, Garuda Wisnu Kencana, Istana Maimun, dan Jatim Park Grup.

Ia berharap dengan model smart tourism ini juga bisa dimanfaatkan oleh wisatawan dari delapan negara di Asia Tenggara yang diakomodir oleh Grab. Berdasarkan data, potensi wisatawan mancanegara yang sudah menggunakan online transportasi di dunia mencapai 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com