Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terminal 3 Sebagai Destinasi Digital Airport Pertama di Indonesia

Kompas.com - 28/10/2018, 12:08 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai destinasi Digital Airport pertama di Indonesia.

"Bukan hanya sebagai gerbang masuk wisatawan utama, tapi bandara ini punya terminal sebagai Destinasi Digital Airport pertama," tuturnya saat meluncurkan kampanye #JelajahIndonesiaLebihDekat di Terminal 3, Jumat (24/10/2018).

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan ide ini sudah tercetus lama sejak dirinya belum menjabat. Tetapi kini ia sudah merealisasikannya.

"Bandara sebagai destinasi digital ini menurut saya ide yang sangat cerdas dari Kementerian Pariwisata, untuk mendorong tidak hanya akses, tap juga amenities dan attraction di bandara," tuturnya pada media.

Seorang penumpang tengah berpose dengan foto Jokowi dan hiasan bertuliskan Asian Games 2018 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara SOekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/07/2018). PT Angkasa Pura AP (II) selaku pengelola bandara menyatakan siap memfasilitasi kedatangan dan kepulangan peserta Asian Games 2018 dengan menyiapkan sarana dan prasarana di tiga bandara yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Husein Sastranegara Bandung.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOB Seorang penumpang tengah berpose dengan foto Jokowi dan hiasan bertuliskan Asian Games 2018 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara SOekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (5/07/2018). PT Angkasa Pura AP (II) selaku pengelola bandara menyatakan siap memfasilitasi kedatangan dan kepulangan peserta Asian Games 2018 dengan menyiapkan sarana dan prasarana di tiga bandara yakni Bandara Soekarno Hatta, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dan Husein Sastranegara Bandung.
Bandara internasional dengan 220.000 traffic penumpang setiap harinya, dan lebih dari 300.000 orang lalu-lalang ini di desain sebagai special attraction in special place.

Baik wisatawan maupun karyawan bisa menikmati banyak tempat menarik yang fotogenik, sudut-sudut yang unik, hingga fasilitas menginap di hotel kapsul.

"Bandara kita bikin banyak event supaya orang datang bukan hanya untuk terbang saja. Kita sudah menciptakan atraksi-atrasi event milenial yang fotogenik di sini, yang instagramable, jadi bukan hanya alam tapi juga buatan," kata Muhammad Awaluddin.

Ia menambahkan telah ada jadwal acara-acara rutin tiap tahunnya, sebanyak 15-20 acara per tiwulan, sehingga dalam satu tahun akan ada sekitar 45 acara.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menggunakan kaos destinasi digital airport saat mensosialisasikan program tersebut, di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital baru, Jumat (26/10/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Direktur Utama Angkasa Pura II, Muhammad Awaludin menggunakan kaos destinasi digital airport saat mensosialisasikan program tersebut, di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebagai destinasi digital baru, Jumat (26/10/2018).
"Attraction-nya Terminal 3 tahun ini aja cukup banyak, terakhir menyambut Asian Games, terus ada Jember Fashion Carnival pra-eventnya di sini, kita akan dorong berganti-ganti. Beberapa titik juga kita ubah dan percantik secara berkala," tambahnya.

Menpar Arief Yahya menambahkan jika bandara menjadi destinasi digital, harus juga indah di kamera. Hal tersebut menjadi salah satu syarat penting.

"Akhirnya sarat pertama dalam membuat event pun harus cameragenic, senjata paling ampuh sekarang senjata digital dengan visual yang bagus," tuturnya.

Dengan potensi 15 bandara di Indonesia, AP II dinilai bisa mengkapitalisasinya menjadi potensi pendorong wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara datang. Salah satunya dengan memanfaatkan banyak titik indah yang bisa dipublikasikan ala milennial.

Transportasi online

Menyandang digital destination tentu harus selaras dengan fasilitas digitalnya termasuk trasportasi online. Awaluddin mengatakan kini bandara telah mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik, salah satunya transportasi online.

"Karena kebutuhan masyarakat juga tinggi, sekarang bandara sudah online friendly. Tetapi yang kita jamin transpot online yang bekerjasama, pasti mereka follow regulasi dari pemerintah," kata Awaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com