ROMA, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno didaulat menjadi salah satu pembicara utama dalam Forum Bisnis yang diselenggarakan di sela-sela festival cokelat terbesar Eropa, Eurochocolate, di Perugia, Italia, Rabu (24/10/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Irwan Prayitno mempromosikan cokelat sebagai komoditas unggulan Sumatera Barat.
Dipaparkan pula wilayah-wilayah penanaman cokelat di Sumatera Barat yang menghasilkan cokelat berkualitas tinggi dengan kapasitas produksi hingga lebih dari 58.594 ton (data 2017). Paparannya mengangkat adanya ketimpangan dalam industri cokelat dunia.
“Melalui forum Eurochocolate ini, konsumen diingatkan bahwa industri cokelat dunia belum memberikan kesejahteraan bagi petani," kata Irwan dalam Siaran Pers yang dikeluarkan oleh Fungsi Penerangan KBRI Roma kepada KompasTravel, Senin (29/10/2018).
Baca juga: Sumbar Promosi Wisata Halal dan Kuliner di Norwegia
Ketua Komite Penyelenggara Eurochocolate, Daniela de Paolis, mengharapkan penyelenggaraan festival ini dapat mempertemukan langsung produsen cokelat berkualitas seperti dari Sumatera Barat dengan importir dan distributor asing di Italia.
Pada Eurochocolate tahun 2014, Indonesia berpartisipasi pula dengan mempromosikan hasil pertanian cokelat Sulawesi Tenggara.
Pada kesempatan tersebut, Alessandro Durante dari Federasi Peralatan Mekanik Italia mengajak kerja sama mekanisasi pertanian guna meningkatkan produktivitas petani.
Baca juga: William Wongso: Rendang Kalong Paling Enak...
Alesandro Durante menyambut ajakan Wali Kota Payakumbuh, Riza Pahlevi, untuk menjalin kerja sama di bidang packaging sehingga produk makanan jadi seperti rendang dapat dipasarkan di Italia dan Eropa.
Durante mengaku berminat karena pernah membaca satu artikel mengenai rendang sebagai makanan lezat dan favorit dunia.
Sementara itu, Francesca Biondo dari Federasi Perusahaan Perikanan berminat bekerja sama dengan Sumatera Barat yang berada di garis pantai Samudera Hindia.
“Pasar produk pangan hasil laut sangat terbuka di Italia karena sektor perikanan Italia hanya mampu memenuhi 25 persen kebutuhan pasar, sisanya diimpor dari berbagai negara," kata Francesca Biondo.
Menurutnya, Pemda dan pengusaha di Sumatera Barat aktif menindaklanjuti hasil-hasil kunjungan Gubernur karena besarnya permintaan terhadap komoditas pertanian, khususnya cokelat, sawit, kopi dan essential oil.
“Kalangan pengusaha di daerah perlu jalin kerja sama dengan mitra di Italia terutama untuk packaging produk makanan seperti rendang, sehingga lebih mudah menempus pasar di Eropa," kata Dubes Esti Andayani.