JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir tidak ada yang menyangkal bahwa warteg identik dengan harga yang terjangkau atau murah meriah. Karena keunggulan itu, warteg bisa menjangkau berbagai kalangan bawah, menengah, juga atas.
Namun di tengah Jakarta yang serba mahal, warteg-warteg masih bisa eksis dengan menawarkan harga yang masih terjangkau. Padahal harga bahan baku di pasar sama dengan yang dibeli restoran atau tempat makan lainnya.
Baca juga: Berapa Pengeluaran Rata-rata Orang Jakarta Makan di Warteg?
Di salah satu warteg dengan cabang terbanyak di Jakarta, KompasTravel makan dengan satu porsi nasi, satu sayuran, dan dua lauk (telur dan balado kentang) hanya Rp 12.000.
Suyudi, salah satu pemilik warteg asli Tegal yang kini memiliki sekitar tiga merek warteg berbeda menjelaskan hal tersebut kepada KompasTravel, saat berkunjung ke salah satu wartegnya, di Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Dari ragam lauk dan pelengkap itulah ia menghitung laba. Satu lauk, sayur, atau pelengkap katakanlah untung hanya Rp 500, jika mengacu rata-rata pembeli menggunakan empat item plus nasi, bisa untuk Rp 2500 - Rp 3000 sekali makan.
"Jadi kita ga ngambil untung dari tiap porsi, tapi tiap item-nya. Ada lauk, sayur, osengan, nasi, belum pelengkap ada pisang, keripik, gorengan," tutur Suyudi menjelaskan pada KompasTravel.
Baca juga: Seperti Ini Proses Ekspansi Warteg di Jakarta
Ia juga memegang prinsip lebih baik mengambil untung sedikit tapi banyak pembeli, daripada mengambil untung banyak dengan sedikit pembeli.
“Prinsipnya sama, mending untung dikit tapi yang beli terus-terusan, daripada untung banyak tapi sejam udah berhenti," ucapnya.
Selain itu, ia juga kerap meminta stafnya di tiap cabang untuk memilih pasar induk, atau pasar besar yang terdekat untuk belanja bahan baku. Di pasar besar itulah ia bisa mendapat harga lebih murah dari yang lainnya.
"Jadi bukan mensiasati bahan jelek, tapi kita juga punya tempat-tempat murah ke pasar besar, buat press harga, juga ngambil untungnya tidak dari satu porsi, tapi dari satu item," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.