Pengendapan yang selaras dan pembentukan batu gamping tadi menandakan bahwa aktivitas tektonik antara 17-10 juta tahun lalu relatif berlangsung dengan stabil. Aktivitas tektonik mulai berlangsung setelah semua batuan tersebut diendapkan, yaitu sekitar 5 juta tahun yang lalu.
“Di antara batuan endapan itu juga terdapat batu andesit bekas letusan gunung api purba,” ujar T Bactiar kepada Kompas.com.
Menyelami kedalaman sungai dan melihat batuan di dasarnya, seperti mengarungi masa lampau ketika awal mula daratan dan gunung di hulu Cileungsi terbentuk. Kawasan hulu Cileungsi ini dinamai Formasi Jatiluhur, yaitu formasi batuan yang paling tua di kawasan Cileungsi yang dulunya laut dangkal, terdiri dari lempung dan batu pasir, berumur sekitar 17-10 juta tahun lalu.
Batuan lempung, batu pasir, lanau di hulu Cileungsi ini telah bercerita, bahwa ia sangat lunak dan tidak tahan terhadap erosi. Ketika hujan dan hutan di atasnya telah dibabat, maka pasti terjadi longsor. Masih ingat Gedung Hambalang yang mangkrak? ia dibangun di zona lemah hulu Cileungsi ini.
Bersambung: Menjelajahi Gua Sunyi di Hulu Cileungsi