Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Stroberi di Purbalingga Gagas Wisata Taman Bunga

Kompas.com - 07/11/2018, 07:04 WIB
Iqbal Fahmi,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, sejumlah petani stroberi di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah mulai beralih menanam bunga. Hal ini diakibatkan curah hujan yang berangsur meningkat sehingga tidak mendukung untuk pertanian stroberi.

Salah satu petani stroberi Desa Serang, Ahmad Sutaryo mengatakan, tanah yang sebelumnya disewa untuk kebun stroberi kini tak ubahnya disulap layaknya taman bunga.

“Ini awal mulanya tanah sewa, tadinya ditanami stroberi, berhubung cuaca tidak mendukung kemudian beralih tanaman bunga,” kata Ahmad saat ditemui di kebunnya di sekitar rest area Lembah Asri Serang, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Warna-warni Bunga Celosia di Gersangnya Pegunungan Karst Gunungkidul

Di musim hujan seperti sekarang, sebenarnya masih ada kesempatan untuk menanam stroberi jika menggunakan green house yang memiliki nilai investasi mahal. Namun, jika stroberi tetap ditanam di lahan terbuka, maka buah yang dihasilkan tidaklah maksimal.

“Kalau musim penghujan kayak gini bisa saja (tanam stroberi), tapi harus pakai green house biar hasilnya bagus, kalau lahan terbuka bagusnya pas musim kemarau saja,” jelasnya.

Baca juga: Menikmati Matahari Terbenam di Kebun Bunga Matahari Serpong

Oleh karena itu, ia berinisiatif menanami lahan sewaannya dengan beberapa jenis bunga meliputi bunga matahari (Helianthus annuus), bunga pagoda (Clerodendron paniculatum) dan bunga iriancis (New Guinea Impatiens). Alasan Ahmad memilih bunga tersebut karena tidak mudah mati dan dapat tumbuh dengan baik di setiap musim.

Gagas Wisata Taman Bunga

Ahmad mengungkapkan, pengalihan kebun stroberi menjadi taman bunga yakni dalam rangka ikut menggeliatkan pariwisata di Desa Serang. Setidaknya ia turut serta bersama pemerintah Desa Serang dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga mendukung program pariwisata.

Dari luas tanah kurang lebih 8.000 meter persegi yang ia sewa, beberapa diantaranya sudah ditumbuhi dengan bunga matahari. Sementar sebagian lagi masih dalam proses penyemaian bunga iriancis dan bunga pagoda.

Ia sendiri menargetkan akan membuka taman bunganya sebagai destinasi wisata pada tahun baru 2019 nanti.

“Untuk target selesai dan dibuka bagi pengunjung pada tahun baru, jadi sekaligus menyambut libur tahun baru,” katanya.

“Di belakang nanti kita juga akan membuat gazebo-gazebo jadi pengunjung bisa duduk di sana sambil menikmati bunga yang ada,” kata Ahmad.

Terkait pengunjung yang akan datang, ia belum menargetkan karena taman bunga miliknya masih dalam tahap rintisan.

“Harapannya mudah-mudahan ke depannya semakin banyak wisata di sini, apalagi taman bunga yang sudah mulai banyak berkembang di Desa Serang maka semakin banyak pengunjung yang datang ke sini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com