Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warteg Kini Naik Kelas, Bisa Ditemui di Sini

Kompas.com - 07/11/2018, 10:03 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Citra Fany Samparaya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

"Warteg ini punya moto itu makanan higienis, harga terjangkau dan nyaman. Warteg ini sebelumnya sempat tutup pada bulan puasa. Kemudian dibuka kembali dua bulan setelahnya, itu bulan Agustus 2018," kata Henny.

Wanita lulusan Fakultas Sastra, Universitas Indonesia angkat 94 ini mengatakan jika antusias pengunjung yang datang ke wartegnya cukup tinggi, terutama ibu-ibu yang mengantarkan anaknya bersekolah.

Warteg ini sendiri beroperasi pada hari Senin hingga Sabtu, pukul 08.00-17.00 WIB. Waktu ini juga menyesuaikan waktu dari pekerja warteg dimana mereka sudah memiliki keluarga yang juga membutuhkan waktu bersama keluarga.

Selain itu, waktu ini juga menyesuaikan waktu pasaran Warteg 313 yaitu ibu-ibu, mahasiswa dan pekerja."Di sini kan banyak sekolah, jadi kalau ibu-ibunya ngantar anak sekolah dan mau cari tempat nongki-nongki bisa di sini. Kalau tempat yang lain di sini baru buka jam 11 siang. Orang-orang kerja dan mahasiswa juga karena di sini dekat dengan kampus dan kantor. Jadi kalau jam makan siang banyak yang beli," katanya.

Menariknya, makanan yang dijajakan di warteg ini tidak menggunakan msg, melainkan bumbu-bumbu tradisional.

"Makanan di sini dimasak tanpa msg, karena saya percaya bumbu rumahan. Orang rumah juga makan makanan dari sini. Tradisi di keluarga saya memang menghindari makanan dengan msg. Sehingga di sini saya harus ikut standar rumah. Cukup dengan garam dan gula sudah jadi penyedap," kata Henny.

Henny Octaviany, pemilik Warteg 313 di Jalan Cinere Raya No. 45 Cinere Depok, Selasa (06/11/2018).KOMPAS.com - CITRA FANY SAMPARAYA Henny Octaviany, pemilik Warteg 313 di Jalan Cinere Raya No. 45 Cinere Depok, Selasa (06/11/2018).
Ada sekitar 30 lauk pauk yang dijajakan di warteg miliknya, seperti  telor balado, tumis-tumisan, tempe, tahu, dan lauk pauk lainnya. Ada juga indomie dan ayam geprek yang menjadi menu favorit.

Menariknya, ia juga menjual menu masakan rumah lainnya yang tidak ditemui di warteg lainnya seperti sayur singkong, bunga pepaya. 

Harga per lauknnya dijual dengan harga mulai Rp 5.000. Ada juga paket hemat yang bisa dinikmati hingga Desember 2018 seharga Rp 15.000 sudah bisa makan seporsi teh hangat tawar, nasi dan tiga lauk pauk yang dipilih sendiri tidak termasuk ayam goreng dan ikan.

Jika datang pagi hari, Anda bisa menikmati segelas teh manis hangat dengan kue basah yang juga bisa dibeli di sini.

Aneka lauk yang dijual di warteg 313 di Jalan, Cinere Raya No 45, Cinere, Depok.KOMPAS.com - CITRA FANY SAMPARAYA Aneka lauk yang dijual di warteg 313 di Jalan, Cinere Raya No 45, Cinere, Depok.
"Warteg kita sama dengan yang lain yah, yaitu self service. Pesan sendiri, terus langsung bayar," jelasnya.

Anda juga bisa menemukan warteg ini di layanan pesan antar makanan online jika malas membeli langsung.

Ia mengatakan jika dalam sehari bisa mencapai 30 orang pembeli dengan omset kotor Rp 2.000.000.

Ke depan, Henny ingin mengembangkan wartegnya dengan cara franchise. Sebelum itu, ia sedang mengurus untuk mematenkan merek Warteg 313 dalam jangka 1,5 tahun ke depan.

Jika dalam waktu tersebut tidak ada yang mengklaim merek tersebut, ia akan membuka cabang ke dua di Sambas pada 2019.

Desain ruangan warteg 313 di Jalan Cinere Raya No. 45, Cinere, Depok.Kompas.com- CITRA FANY SAMPARAYA Desain ruangan warteg 313 di Jalan Cinere Raya No. 45, Cinere, Depok.
Ia menjual konsep wartegnya dengan beberapa paket seperti paket restoran dan gerai seperti di food court sudah termasuk logo, desain interior, dan etalase lauk. Interiornya dibuat semirip mungkin, paling tidak warnanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com