Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Soal Stone Town, Kampung Halaman Freddie Mercury

Kompas.com - 14/11/2018, 20:15 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bintang rock legendaris, Freddie Mercury alias Farrokh Bulsara diketahui lahir di Stone Town, Zanzibar, Tanzania pada 5 September 1946. Kampung halaman Mercury memiliki banyak fakta menarik.

Selain menjadi tempat kelahiran salah satu bintang rock paling berpengaruh di dunia, Stone Town masuk sebagai situs sejarah peninggalan dunia dari UNESCO.

Berikut lima fakta mengenai Stone Town:

1. Situs Sejarah Dunia

Stone Town teletak di sebuah tanjung di sisi barat Pulau Unguja, Zanzibar yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Stone Town merupakan pusat perdagangan rempah dan budak pada abad 18-19.

Kota ini berkembang di bawah pengaruh Arab, India, Eropa khususnya Portugis dan Inggris. Namun tetap memertahankan unsur lokal yakni Swahili. Oleh karena itu, Stone Town sudah lama menjadi lokasi bermukim orang-orang dengan latar etnis yang beragam.

Mercury sendiri adalah keturunan Gujarat. Orang-orang Gujarat sejak dahulu diketahui sebagai pedagang handal yang berdagang keliling dunia.

Stone Town di Zanzibar.Dok. Migrationology Stone Town di Zanzibar.

2.  Arsitektur Unik

Nama Stone Town atau dalam Bahasa Indonesia, Kota Batu sebenarnya juga mengacu pada bangunan di kota tersebut. Rumah dan gedung di Stone Town dubuat dari batu koral atau kayu bakau, yang kemudian dilekatkan dengan kapur tebal, diplester, dan dicuci.

Proses pembuatan bangunan di Stone Town memiliki pengaruh dari Swahili, India, Arab, dan Eropa. Lorong sempit, yang mengarah kepada rumah dengan halaman terbuka, dan rumah-rumah besar menghadap laut. Arsitektur Stone Town menjadi daya tarik utama selain sejarah kota ini.

Rumah masa kecil Freddie Mercury di Stone Town, Zanzibar. Dok. Quirky Travel Guy Rumah masa kecil Freddie Mercury di Stone Town, Zanzibar.

3. Rumah Freddie Mercury  

Tenarnya Stone Town sebagai Kampung Halaman Freddie Mercury, membuat ada banyak pilihan tur napak tilas Mercury. Tur ini akan mengunjungi Mercury Restaurant yang merupakan kuil Zoroastrian tempat peribadatan keluarga Mercury yang berubah fungsi.

Destinasi lainnya adalah mengunjungi Mercury House di Kenyatta Road, Stone Town. Meskipun tertutup untuk umum, banyak fans yang sudah puas berpose di depan rumah idolanya.

4. Aktivitas di Stone Town

Seharian di Stone Town rasanya tidak cukup. Di Stone Town ada banyak destinasi wisata, seperti perkebunan rempah. Ada Anglican Cathedral yang dulunya adalah pasar budak, Ngome Kongwe atau benteng tua, Hamamni Persian Baths, Pantai Nakupeda, Pasar Darajani, dan beragam tempat wisata lainnya yang dapat dikunjungi di Stone Town. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com