SOLO, KOMPAS.com - Perayaan sekaten di kompleks Keraton Surakarta merupakan acara tahunan untuk memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW.
Salah satu ciri khas penyelenggaraan Sekaten Solo adalah adanya pasar malam di Alun-alun Utara dan Selatan.
Baca juga: Sejarah Sekaten Saat Maulid Nabi, Pasar Malam Ternyata dari Penjajah Belanda
Di kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat, mainan ini dapat dijumpai di sekeliling Alun-alun utara, di tengah pasar malam Alun-alun selatan, dan di halaman Masjid Agung.
Mainan tradisional yang dijual para pedagang di setiap perayaan sekaten seakan tak lekang oleh waktu. Sejak dahulu, mainan ini selalu menghiasi lapak pedagang sekaten.
Berikut 4 mainan tradisional khas sekaten:
Satu mainan tradisional yang selalu setia ada di setiap gelaran sekaten setiap tahunnya adalah kapal othok-othok.
Mainan ini dinamai demikian karena bentuknya menyerupai kapal perang yang mengeluarkan bunyi othok-othok ketika melaju di air.
Kapal ini tidak membutuhkan perangkat elektronik untuk bisa melaju. Hanya dengan kapas yang diberi minyak goreng sedikit kemudian dibakar dan dimasukkan ke lambung kapal, ia akan melaju sambil mengeluarkan bunyi khasnya tersebut.
Baca juga: Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 Tidak di Alun-alun, Melainkan di Sini
Meski termasuk mainan tradisional, tampilan mainan ini juga mengalami perkembangan. Kini ornamen seperti layar ditambahkan untuk semakin mempercantik kapal mainan ini.
Mainan tradisional selanjutnya adalah pasaran atau masak-masakan. Mainan ini berupa piring, cobek, mangkuk, dan kendi kecil dari gerabah yang dicat dengan warna cerah.
Mainan ini sejak dulu selalu ada di perayaan sekaten. Biasanya para orang tua membelikan mainan pasaran ini untuk anak-anak mereka di rumah.
Baca juga: Pasar Malam Sekaten Yogyakarta 2022 Tak Lagi Digelar di Alun-alun
Di kompleks Keraton Surakarta, pedagang mainan ini bisa dijumpai di pasar malam Alun-alun Selatan dan pinggir jalan di sekeliling Alun-alun utara.
Mainan satu ini terbuat dari gerabah yang dibentuk menyerupai kodok kecil. Di bagian bawahnya, terdapat selaput kertas dan lubang.
Keunikan mainan ini adalah bisa dibunyikan dengan menarik kemudian menekan bagian bawahnya.
Bunyinya yang dianggap menyerupai suara kodok, membuatnya disebut sebagai kodok mainan.
Baca juga: Lokasi Sekaten Yogyakarta 2022, Dulunya Kampus Empat Lantai