Bupati Joko melanjutkan, media ini memang sengaja diciptakan agar antara pemerintah dengan masyarakat tidak ada sekat sehingga pihaknya bisa bercengkerama langsung dengan masyarakat.
Pak Jekek (sapaan Bupati Wonogiri) juga menyempatkan diri bercengkerama dan berfoto bersama warga. Ia pun beberapa kali tampak dengan saksama mendengarkan berbagai keluhan mereka.
Masyarakat pun sangat antusias dalam meramaikan acara gowes. Di rest area, mereka menggelar pertunjukan kesenian tari tradisional dengan diiringi live gamelan. Tak ketinggalan, makanan dan minuman khas tersaji bagi peserta secara gratis.
Kemeriahan acara juga terlihat di titik finish, Desa Sumberagung. Panitia menggelar pasar rakyat dan panggung hiburan bagi para peserta. Ini merupakan upaya pemberdayaan untuk masyarakat sekitar.
Akan diadakan kembali di tahun 2019
Acara gowes ini rencananya akan kembali digelar tahun 2019 mendatang. Tentunya, ada beberapa perbaikan yang akan dilakukan oleh panitia, salah satunya adalah semakin banyak melibatkan masyarakat dalam menampilkan seni budaya dan potensi daerah.
Hal itu disampaikan ketua pantia gowes, Anto Wijaya. Pihaknya akan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh setempat untuk menampilkan kembali potensi sepanjang rute pada penyelenggaraan acara selanjutnya, mulai dari seni budaya sampai produk hasil masyarakat.
Anto melanjutkan, acara tahun depan rencananya akan diadakan di waktu yang lebih tepat. Menurutnya penyelenggaraan tahun ini sedikit kurang tepat karena kondisi alam masih terlalu kering. Banyak telaga alami di sepanjang rute gowes yang airnya surut.
“Mudah-mudahan tahun depan kita bisa menemukan satu tanggal dan waktu yang pas yang mana nanti situasi view alamnya lebih hijau,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.