Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/11/2018, 22:04 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bunga Amarilis yang setiap tahunnya bermekaran di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, kembali bermekaran. Tahun ini bunga yang awalnya gulma ini tidak hanya di kawasan Patuk tetapi di kawasan selatan seperti Kecamatan Tanjungsari warga sudah mulai mengembangkan Amarilis.

Keindahan bunga yang memiliki nama lokal Puspa Patuk, sudah terasa ketika memasuki wilayah Gunungkidul. Seperti di Jalur Yogyakarta-Wonosari, sekitar tugu perbatasan dengan kabupaten Bantul kanan kirinya sudah banyak bunga berwarna jingga.

Belasan orang terlihat asyik berfoto bersama atau berswafoto di kebun bunga amarilis.

Saat memasuk daerah Dusun Ngasem Ayu, Kecamatan Patuk, sejumlah bunga amarilis di kebun milik warga bermekaran. Saat ini tak hanya satu pemilik seperti tahun 2015 hingga 2017 lalu, tetapi sudah ada beberapa warga yang mulai mengembangkan.

Pengunjung berada di Taman Kebun Bunga Amarilis, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (14/10/2017). Kebun bunga milik warga setempat yang bermekaran secara bersamaan menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi para pemburu swafoto.ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Pengunjung berada di Taman Kebun Bunga Amarilis, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (14/10/2017). Kebun bunga milik warga setempat yang bermekaran secara bersamaan menjadi destinasi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi para pemburu swafoto.
Salah seorang pemilik Kebun Amarilis, Karsih mengatakan, sejak empat hari terakhir bunga amarilis mulai mekar di pekarangan rumahnya. Tak hanya miliknya, tetapi tetangganya bunga juga bermekaran, seperti milik Sukadi pemilik bunga amarilis yang sempat viral 2015 lalu pun bermekaran. 

Menurut dia, bunga amarilis hanya dapat bertahan selama 2-3 minggu.

"Bertahan hanya 2-3 minggu, karena amarilis kalau sering terkena hujan akan rusak. Mulai mekar bunganya tidak bisa diprediksi, patokannya adalah awal mulai hujan biasanya selang beberapa hari mekar," katanya kepada wartawan, Jumat (23/11/2018)

Rata-rata setiap hari ada puluhan orang yang berkunjung di rumahnya. Untuk retribusi masuk ke lokasi, para pengelola kebun bunga sudah sepakat untuk menarik retribusi sebesar Rp 10.000 per orang.

"Kunjungan tidak pasti, kemarin ada 50-an orang," ucapnya.

Kebun Bunga Amarilis dilihat dari Pinggir Jalan Yogyakarta-WonosariKompas.com/Markus Yuwono Kebun Bunga Amarilis dilihat dari Pinggir Jalan Yogyakarta-Wonosari

Sementara Bupati Gunungkidul Badingah, mengatakan, saat ini tidak hanya di kawasan Patuk saja. Tetapi juga di kawasan Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, ada warga yang menanam bunga Amarilis di sekitar pegunungan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Tiket DAMRI Mudik Lebaran 2023 Sudah Bisa Dipesan, Ada 56 Juta Kursi

Travel Update
Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Nyepi, 13 Ogoh-ogoh Ramaikan Pawai di Lamongan

Jalan Jalan
AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

AC Super Jet Air Rute Bali-Jakarta Mati, Ini Penjelasan Super Air Jet

Travel Update
3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

3 Tempat Wisata Religi di Sumenep, Ada Masjid Agung

Jalan Jalan
Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Hikmatnya Nyepi di Mataram NTB dan Pawai Ogoh-ogoh Kembali Digelar

Jalan Jalan
Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jelajah Museum Fatahillah Malam Hari, Masuk ke Penjara Bawah Tanah

Jalan Jalan
Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Ada Bhuta Kala Kelelawar di Festival Ogoh-ogoh di Batam

Jalan Jalan
Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun

Travel Update
Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal

Travel Update
Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Tawur Agung Kesanga di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Lumajang, Ramai Ribuan Warga

Travel Update
Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Panduan ke Pameran Matrajiva di Sarinah, Tiket Masuk hingga Aturan

Travel Tips
Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Bunga Teratai Rana Tonjong di Manggarai Timur, NTT Mulai Mekar

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Harga Tiket dan Jam Buka Gardu Pandang Ketep Terkini, Pagi sampai Sore

Travel Tips
Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Jelang KTT Asean Summit 2023, Fasilitas Trekking di Pulau Padar TN Komodo Diperbaiki

Travel Update
4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

4 Tips Bermain di Taman Pejatian Pasar Minggu Jakarta Selatan, Bawa Bekal

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+