YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bunga Amarilis yang setiap tahunnya bermekaran di wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, kembali bermekaran. Tahun ini bunga yang awalnya gulma ini tidak hanya di kawasan Patuk tetapi di kawasan selatan seperti Kecamatan Tanjungsari warga sudah mulai mengembangkan Amarilis.
Keindahan bunga yang memiliki nama lokal Puspa Patuk, sudah terasa ketika memasuki wilayah Gunungkidul. Seperti di Jalur Yogyakarta-Wonosari, sekitar tugu perbatasan dengan kabupaten Bantul kanan kirinya sudah banyak bunga berwarna jingga.
Belasan orang terlihat asyik berfoto bersama atau berswafoto di kebun bunga amarilis.
Saat memasuk daerah Dusun Ngasem Ayu, Kecamatan Patuk, sejumlah bunga amarilis di kebun milik warga bermekaran. Saat ini tak hanya satu pemilik seperti tahun 2015 hingga 2017 lalu, tetapi sudah ada beberapa warga yang mulai mengembangkan.
Menurut dia, bunga amarilis hanya dapat bertahan selama 2-3 minggu.
"Bertahan hanya 2-3 minggu, karena amarilis kalau sering terkena hujan akan rusak. Mulai mekar bunganya tidak bisa diprediksi, patokannya adalah awal mulai hujan biasanya selang beberapa hari mekar," katanya kepada wartawan, Jumat (23/11/2018)
Rata-rata setiap hari ada puluhan orang yang berkunjung di rumahnya. Untuk retribusi masuk ke lokasi, para pengelola kebun bunga sudah sepakat untuk menarik retribusi sebesar Rp 10.000 per orang.
"Kunjungan tidak pasti, kemarin ada 50-an orang," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.