Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datanglah Menyaksikan Sugriwa-Subali Menari di Goa Kiskendo

Kompas.com - 25/11/2018, 14:10 WIB
Dani Julius Zebua,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi


KULON PROGO, KOMPAS.com - Terdapat sepenggal kisah dari pewayangan Ramayana pada Goa Kiskendo di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kisah itu bercerita tentang Sugriwa dan Subali, kakak beradik dalam wujud manusia setengah kera, yang mengalahkan Maesasura dan Lembu Sura, manusia dengan kepala sapi pada Kerajaan Kiskendo di bumi.

Kedua manusia berkepala sapi itu mengusik kedamaian khayangan dan mengganggu putri Bathara Indra bernama Dewi Tara. Kedua kera membantu pihak kayangan. Mereka mengamuk dan menang atas manusia sapi. Mereka lantas keluar dengan cara menjebol gunung dan terciptalah goa.

Kisah inilah yang menyertai goa sehingga warga memiliki daya tarik besar atas obyek wisata ini. Pemerintah Kulon Progo pun memperkuat jati diri goa itu lewat menghidupkan sendratari Sugriwa-Subali dan mementaskannya di destinasi ini.

Kiskendo bukan hanya wisata susur goa semata. Di sana juga ada taman bermain, taman bunga, obyek selfie, hingga teater terbuka tempat pertunjukan. Wisatawan Kiskendo menjadi mayoritas penontonnya.

"Kiskendo merupakan heritage (warisan). Demi memperkuat heritage ini, maka dikembangkanlah sendratari sebagai budaya," kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo ketika menyaksikan sendratari ini, Sabtu (24/11/2018).

Kiskendo merupakan kawasan wisata dengan goa sebagai obyek utama. Goa ini memiliki panjang 1,5 kilometer menuju perut bumi. Goa konon sudah ditemukan 2 abad silam.

Para leluhur terdahulu memanfaatkan goa sebagai tempat mencari ketenangan batin dan pencerahan lewat bertapa.

Pemerintah DIY melihat goa memiliki potensi wisata lantas mengelolanya di 1979. Dinas Pariwisata Kulon Progo melajutkan pengelolaan sejak 2005.

Pemerintah meyakini Kiskendo bakal menjadi destinasi wisata yang mengangkat derajat daerah ini. Terlebih, ketika jalur yang menghubungkan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) menuju wisata Borobudur terbangun. Jaraknya sekitar 53-56 Km.

Jalan itu nantinya akan terbangun melintas dekat obyek Kiskendo. Wisatawan akan memiliki banyak pilihan wisata sepanjang Menoreh menuju Borobudur, termasuk ke Kiskendo.

Menurut Hasto, obyek wisata mesti memiliki daya tarik khas sebagai sebuah keunggulan, termasuk keunggulan karena latar budaya. Contohnya Kiskendo dengan latar kisah Sugriwa Subali dan diperkuat sendratari di dalamnya.

Kemasan wisata dan budaya tentu membedakan dengan obyek lain. "Budaya sangat berhubungan dengan destinasi sebagai keunggulan dari daerah lain," kata Hasto.

Sutradara Herida Damar Wulan mengatakan bahwa sendratari ini sudah tampil di Kiskendo sejak 2016. Pertunjukannya selalu berkonsep opera. Hanya saja, demi daya tarik, mereka sering mengemas dengan banyak kreasi.

Ia mencontohkan, di beberapa pertunjukan sebelumnya penonton disuguhi puncak gunung meledak seolah kera penari sungguh menjebol puncak gunung dan mencipta goa.

Pertunjukan dan kreasi semacam ini semakin mematenkan cerita itu di hati warga. "(Dulu) setiap akhir pekan pertunjukan ini digelar. Setelah lama tidak muncul, kini kembali lagi," kata Damarwulan.

Sendratari Sugriwa-Subali di teater terbuka komplek Goa Kiskendo, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018).KOMPAS.com/DANI J Sendratari Sugriwa-Subali di teater terbuka komplek Goa Kiskendo, Kulon Progo, DI Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018).
Kiskendo sendiri tumbuh menjadi salah satu obyek andalan Kulon Progo. Dalam satu hari pengunjung bisa datang antara 100-150 orang dengan tiket Rp 5.000 per orang. Parkir hanya Rp 2.000 untuk roda dua dan Rp 5.000 untuk roda empat.

Pengelola Kiskendo, Suisno mengatakan, pertunjukan sendratari ini sekarang berlangsung setidaknya 1-4 kali setiap tahun. Pertunjukan memberi dampak besar. Setidaknya 1.500 tiket masuk dibeli ketika pertunjukan berlangsung di Kiskendo.

Ini berbeda dengan hari biasa yang hanya 100-150 tiket per hari. "Banyak juga wisatawan mancanegara ketika ada pertunjukan Sugriwa-Subali seperti hari ini," kata Suisno.

Kiskendo pun jadi salah satu pilihan dari banyaknya obyek wisata di Perbukitan Menoreh. Desa-desa di Menoreh berlomba untuk mengangkat potensi wisatanya.

Di Girimulyo, selain Kiskendo, ada 8 potensi wisata di kecamatan ini dan dikelola warga. Karenanya wisatawan pun banyak ke Menoreh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com