Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Lain Maldives, Tak Melulu "Luxury"

Kompas.com - 25/11/2018, 22:12 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis

MAAFUSHI, KOMPAS.com - Selama ini, Maldives selalu digambarkan dengan gaya hidup luxury. Yacht, resor, jetski, dan segala kemewahan yang bisa dilihat sedikit dari gambar-gambar saat kita berselancar di dunia maya.

Tetapi, resor-resor itu hanya sebagian wajah dari Maldives. Ada kesederhanaan di sisi lainnya.

Maldives merupakan negara kepulauan. Jumlah pulaunya berkisar seribuan. Ada pulau-pulau yang dihuni penduduk lokal. Selain bekerja di bidang pariwisata, sebagian juga menjadi nelayan, atau pedagang. Hal ini bisa terlihat salah satunya di Pulau Maafushi, atau di ibu kota Maldives, Male.

Saat berlibur di Maldives selama 4 hari 3 malam awal November lalu, saya menginap di salah satu hotel bintang 4 di Pulau Maafushi. Pada masa itu, saya sempat berkunjung ke salah satu resor, Olhuveli, juga ke Male.

Suasana ketiga tempat ini sungguh berbeda. Di Olhuveli, yang ada adalah pemandangan kemewahan. Resor dengan pelayanan dan fasilitas kelas satu.

Wisatawan rileks berjemur, atau juga menikmati massage dan spa. Atau hanya duduk-duduk bercengkrama dalam kamar yang waah. Jika ingin berenang di laut atau kolam, cukup buka pintu kamar dan tinggal byuurr...

Resor Olhuveli, Maldives.Dok. Maldives Hemat Resor Olhuveli, Maldives.
Jika butuh makan atau minuman, cukup memesan, pelayan akan datang membawakan pesanan. Nikmat dunia ini bisa dinikmati tentunya dengan harga yang sepadan.

Sementara di Pulau Maafushi, yang sudah terbuka dengan kehadiran turis, warganya sibuk dengan kegiatan pagi layaknya di daerah lain. Anak-anak bersekolah, nelayan menjajakan hasil tangkapannya, yang membuka warung makanan menyiapkan makanannya, yang berjualan membuka tokonya, dan sebagainya. Pemandangan yang tidak didapat jika menginap di resor.

Di depan hotel tempat saya menginap, pukul 06.00 pagi tampak karyawan merapikan pasir yang berada di halaman. Sementara juru masak menyiapkan makanan untuk para tamu. Waktu sarapan pagi mulai pukul 07.00 hingga pukul 10.00.

Kegiatan warga di Pulau Maafushi, Maldives.KOMPAS.com/Ana Shofiana Syatiri Kegiatan warga di Pulau Maafushi, Maldives.
Setelah sarapan, saya berjalan-jalan menikmati pulau itu. Beberapa pemilik warung makan tampak sedang bersiap-siap menyediakan sajian. Saya perhatikan, beberapa warung makan yang terletak di pinggir pantai bahkan sudah diisi beberapa tamu.

Sementara sejumlah minimarket terlihat masih tutup. Ya, minimarket di sini berbeda dengan di Jakarta yang buka 24 jam. Di sini, minimarket buka pada pukul 13.00-15.00, pukul 16.00-18.00, dan pukul 20.00-22.00.

Buat wisatawan yang berkunjung ke pulau ini, harus stock snack dan minuman. Karena apa? Karena minimarket tidak buka 24 jam.

Salah satu toko di Pulau Maafushi.KOMPAS.com/Ana Shofiana Syatiri Salah satu toko di Pulau Maafushi.
Oleh karena dekat makan siang, saya mampir di salah satu warung makan yang letaknya berada di salah satu gang. Makanan yang tersedia tampaknya sudah disesuaikan dengan lidah turis. Ada berbagai nasi goreng, seafoof, juga burger dengan kentang gorengnya. Harganya, berkisar antara 3 dollar USA hingga 7 dollar USA.

Oh iya, jika ke Maldives, cukup bawa dollar USA saja, tidak perlu ditukar dengan mata uang lokal, Rufiyaa. 1 dollar USA setara dengan 15 rufiyaa.

Sore hari, saya "blusukan" lagi hingga ke dalam pulau tersebut. Bisa terlihat ibu-ibu dan bapak-bapak duduk bercengkrama, sementara pemuda-pemuda bermain bola di lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com