BELITUNG, KOMPAS.com - Sinar mentari pagi mulai memantulkan cahayanya di tumpukan bebatuan saat kapal kayu yang kami tumpangi bergerak menuju Pulau Lengkuas di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Cuaca cerah membuat kapal melaju dengan tenangnya melewati satu per satu pulau-pulau kecil tidak berpenghuni.
Dari Pantai Tanjung Kelayang, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Pulau Lengkuas. Sebuah pulau berpasir putih yang menjadi ikon wisata Belitung dengan mercusuar peninggalan Belanda berdiri kokoh di atasnya.
Pemandu wisata perjalanan saya, Mas Teng, mengatakan, perjalanan menuju Pulau Lengkuas adalah paket wisata yang paling diminati.
Turis berdatangan tidak hanya dari dalam negeri tapi juga dari berbagai penjuru dunia.
"Paling banyak dari Asia Timur seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Tiongkok dan Singapura. Dari Amerika dan Eropa juga banyak tapi umumnya mereka datang langsung menggunakan Yacht," kata Mas Teng saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (29/11/2018).
Bebatuan yang konon menyembul ke permukaan laut akibat dorongan magma itu membentuk pulau-pulau kecil dan sebagian besar seolah-olah memagari garis pantai.
Keindahan alam yang tersaji membuat para pengunjung antusias untuk mengabadikannya dalam bentuk foto maupun video.
Di Pulau Lengkuas wisatawan bisa beristirahat sejenak sembari menikmati segarnya buah kelapa muda. Sekelompok wisatawan ada juga yang menikmati pantai dengan game outbond.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.