Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2019, Jalur Pendakian Gunung Prau Akan Ditutup Tiga Bulan

Kompas.com - 03/12/2018, 17:15 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Prau, Jawa Tengah, akan ditutup pada awal 2019 selama tiga bulan. Penutupan rencana dilakukan mulai tanggal 6 Januari - 5 April 2019 dan berlaku untuk semua basecamp pendakian.

Penutupan ini adalah hasil rapat Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) yang diadakan di Kalilembu, Wonosobo, Senin (26/11/2018). Alasan penutupan adalah untuk pemulihan jalur, pembersihan sampah, reboisasi, pendataan ekosistem, serta evaluasi.

Pendaki yang sudah memiliki agenda untuk mendaki Gunung Prau di tanggal penutupan tersebut sebaiknya mulai mengubah rencana. Jika nekat mendaki, maka nantinya pendaki akan dikenai denda.

Denda tidak hanya ditujukan kepada pendaki. Biro atau tour guide juga basecamp akan dikenai denda jika mengizinkan pendakian selama periode penutupan.

Perihal soal denda itu dijelaskan oleh anggota FKPI, Raybowo ketika dihubungi Kompas.com (3/12/2018). Adapun besarnya denda dan ketentuannya yakni:

1. Pendaki yang mendaki seorang diri

Pendaki yang kedapatan nekat mendaki seorang diri tanpa melalui basecamp ketika periode penutupan aka dijatuhi denda sebesar Rp 100.000. Guna memberi efek jera, foto pelanggar akan diunggah di media sosial FKPI untuk pertanggungjawaban uang denda yang masuk.

2. Pendakian rombongan

Jika pendakian dilakukan dalam kelompok, maka denda sebesar Rp 500.000 akan dikenakan per rombongan. Bahkan mendaki dalam jumlah kecil, termasuk dua orang saja sudah dianggap sebagai pendakian rombongan.

3. Pendakian dengan biro atau tour guide

Biro atau tour guide yang menyertai pendaki nekat juga akan dikenai denda. Jumlah denda adalah Rp 200.000 per pendaki yang dibawa suatu biro. Jika biro menyertakan tour guide, maka biro dan pemandu akan menanggung denda masing-masing.

4. Basecamp yang menaikkan pendaki

Basecamp pendakian juga akan dikenai denda jika mengizinkan pendaki untuk naik selama periode penutupan. Besarnya denda bagi basecamp yakni Rp 100.000 per pendaki.

Menurut Bowo (sapaan Raybowo), denda yang terkumpul nantinya digunakan untuk kegiatan penghijauan Gunung Prau, sesuai kesepakatan rapat FKPI sebelumnya.

“Mengistirahatkan sejenak gunung dari eksploitasi kan baik sebenarnya. Bukan kita eksplor terus untuk diambil uangnya. Jadi mengembalikan kembali ekosistem,” ujar Bowo.

Ia melanjutkan, denda cukup besar ini ditujukan agar para pendaki tidak meremehkan aturan. Tak hanya pendaki, tetapi pihak yang menaikkan mereka ke Gunung Prau ketika periode penutupan juga terkena denda.

Masih bisa mendaki

Meski sedang ditutup, pendaki masih bisa naik ke Gunung Prau tanggal 9 Januari 2019. Namun pendakian bukan untuk tujuan wisata semata, melainkan juga melakukan penghijauan.

Kegiatan penghijauan yang juga merupakan hasil rapat FKPI ini akan diadakan melalui satu pintu dari basecamp Dieng dan dibuka untuk umum.

Jika ingin berpartisipasi, cukup datang ke basecamp Dieng, Selasa (8/1/2019) atau dini hari setelahnya (9/1/2019).

Penghijauan akan dilakukan di sekitar kawasan Telaga Wurung. Keberangkatan dari basecamp Dieng rencana akan dimulai pada dini hari. Usai penghijauan selesai, maka rombongan akan langsung turun.

Telaga Wurung, Salah satu area di Gunung Prau.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Telaga Wurung, Salah satu area di Gunung Prau.
Tidak ada syarat khusus bagi mereka yang ingin berpartisipasi. Peserta hanya diminta membawa perlengkapan logistik masing-masing dan jika mampu membawa sekop kecil. Selain gratis, bibit tanaman juga telah disediakan oleh penyelenggara.

Penghijauan ditargetkan mampu menanam 1.000 bibit pohon. Hal itu karena tingkat keberhasilan bibit untuk tetap hidup yang rendah.

“Target minimal 1.000 bibit. Itu pun tingkat kematiannya sekitar 50 sampai 70 persen,” ujar Bowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com