Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/12/2018, 10:16 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ratusan kelokan yang ditempuh empat jam lebih, mengantarkan kami kepada destinasi yang cukup unik di Manggarai, Kamis (29/11/2018). Ialah Todo, desa adat pertama dari kerajaan Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kami yang tergabung dalam tim Pegipegi Yuk! Jelajahi Indonesiamu disambut Titus Jegadut, penanggung jawab pariwisata di desa tersebut. Ia menjamu kami dengan teh dan kopi, juga sekelumit narasi sejarah adat yang amat bernilai bagi warga setempat.

"Dulu Todo ini sentral istana Kerajaan Manggarai, sehingga apa pun bentuk peraturan di wilayah Manggarai ada (dibuat) di rumah raja di Todo," tutur Titus.

Baca juga: Menpar Ingatkan Bupati Manggarai Barat Jangan Cuek

Ia menjelaskan jika awal mula kebudayaan Manggarai berasal dari Todo, seperti rumah adatnya, Tari Cacinya, hingga berbagai mitos dan kearifan lokal yang masih berkembang hingga saat ini di sana.

Keceriaan peserta Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat berfoto bersama anak-anak di Kampung Adat Todo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis (29/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Keceriaan peserta Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat berfoto bersama anak-anak di Kampung Adat Todo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Kamis (29/11/2018).
Dari pengamatan KompasTravel, rumah-rumah yang ada di sana mirip sekali dengan yang ada di Kampung Adat Wae Rebo, Manggarai Barat. Fungsi-fungsinya pun hampir serupa, seperti rumah raja, rumah urusan adat, rumah urusan keamanan atau perang.

Baca juga: Tradisi Ghan Woja Suku Saghe di Flores Barat

Namun yang membuatnya berbeda, tata letak di kampung ini lebih terlihat terstruktur, dengan batuan-batuan yang membentuk segitiga jika dilihat dari udara. Selain itu, nama dari rumah kerucut itu ternyata berbeda dari Wae Rebo.

"Wae Rebo itu leluhurnya juga dari sini, hampir semua adatnya lahir dari sini. Cuma walaupun bentuk rumahnya sama, namanya beda, kita punya nama Mbaru Niang, kalau di sana (Wae Rebo) Mbaru Gendang," ungkap Titus yang juga kelahiran Todo kepada KompasTravel.

Baca juga: 6 Oleh-oleh yang Bisa Dibeli saat Liburan ke Flores NTT

Mbaru Niang berarti rumah niang, yang maknanya merupakan rumah perubahan dari rumah minang. Ya, masyarakat di sini percaya leluhurnya berasal dari Suku Minangkabau. Sebelum rumah kerucut di Todo dan Wae Rebo lahir, Titus mengatakan rumah panggung ala Minangkabau lah yang ada di sana.

Suasana rumah adat Mbaru Niang atau Rumah Niang di Desa Adat Todo, Kecamatan Satarmese, Manggarai, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018). KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Suasana rumah adat Mbaru Niang atau Rumah Niang di Desa Adat Todo, Kecamatan Satarmese, Manggarai, Pulau Flores, NTT, Rabu (29/11/2018).
"Buktinya bisa dilihat dari lambang-lambang tanduk kerbau di atas rumah itu (rumah raja) dan ada juga peninggalan lain," tuturnya saat ditanya KompasTravel mengenai jalur keturunannya.

Hafiful Hadi (24), salah satu peserta Pegipegi Yuk! Jelajahi Indonesiamu, mengatakan kampung adat ini cukup terjaga keasliannya, terutama dalam hal peninggalan artefak bebatuan.

"Ciri-ciri kampung adatnya masih kental, banyak peninggalan megalitik dan karakteristiknya sama dengan tempat-tempat megalitik lain yang saya pernah datangi," tutur mahasiswa magister Arkeologini kepada KompasTravel.

Di Kampung Adat Todo ini juga ada gendang yang usianya ratusan tahun, konon dibuat sejak kampung ini berdiri. Gendang tersebut terbuat dari kulit ratu yang semasa hidupnya cantik dan diperebutkan.

Titus menceritakan jika pembunuhan putri tersebut untuk menyatukan tiga kerajaan asal mula Kerajaan Manggarai yang memperebutkan wanita cantik nan sakti tersebut. Sayangnya KompasTravel belum bisa melihat keunikan gendang tersebut secara langsung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Bisakah Berkemah di Potrobayan River Camp Saat Malam Tahun Baru?

Travel Update
6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

6 Tips Naik Gunung Saat Rayakan Tahun Baru, Waspada Musim Hujan

Travel Tips
Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Tambah Rute, Ini Jadwal dan Tarif Kapal Feri dari Harbour Bay Batam ke Malaysia Desember 2023

Travel Update
Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Libur Natal dan Tahun Baru 2024, Libur Long Weekend Masing-masing 3 Hari

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

5 Aturan Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Dilarang Menyentuh Karya Seni 

Travel Tips
10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

10 Kota Tua di Indonesia untuk Libur Akhir Tahun

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com