Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Geoforest Watu Payung Turunan, "Permata" dari Gunungkidul

Kompas.com - 06/12/2018, 20:21 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Pagi hari adalah saat yang tepat untuk mengunjungi Watu Payung Turunan. Keindahan sunrise bisa disaksikan di sini, terutama ketika matahari sedang ada di lintang utara musim kemarau.

Jika ingin melihat matahari terbit, tentu harus sudah sampai lokasi sekitar subuh. Setelah matahari pagi muncul, keindahan pun belum berakhir. Giliran samudera kabut yang menunjukkan pesona keindahannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"..Watu Payung sendiri diambil dari ikon obyek wisata ini, yakni berupa batu dengan bentuk melebar seperti payung, yang dapat sobat lihat di pintu ke arah gardu pandang. Bentunya yang mirip payung itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk menamai obyek wisata ini. Nama lain dari Watu Payung ini sebenarnya adalah Geoforest Turunan, karena obyek wisata Watu Payung ini berlokasi di kawasan hutan perbukitan karst di Padukuhan Turunan, Desa Girisuko, Kecataman Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Watu Payung atau Batu Payung ini kemudian lebih merakyat sehingga banyak dipakai warga ataupun wisatawan untuk menyebut kawasan ini..." . . ???? Wisata watu payung turunan Panggang gunung kidul jogjakarta ???? @adhe930 . . #watupayung #watupayungpanggang #exploreambarawa #instanusantara #exploresemarang #jpmpjateng #explorecentraljava #indoguytraveller #exploreindonesia #thisisindonesia #keluarbentar #ayodolan #indonesiajuara #indonesiantraveler #indotravellers #lingkarindonesia #jogjajateng #indozonetravel #wonderful_location #nusantarakita #kompasnusantara #mainsebentar #galerijogjajateng #parapejalan #describeindonesia #exploreidku #livefolkindonesia #livefolkadventure #indoflashlight

A post shared by Danar (@danarsibolang) on Jun 26, 2018 at 12:01am PDT

Kabut putih yang melayang perlahan di antara puncak bukit menjadi momen syahdu di pagi hari. Berfoto dengan latar belakang samudera kabut seolah tampak bagaikan sedang terbang di atas awan.

Waktu terbaik mengunjungi Watu Payung adalah di awal musim kemarau sekitar Bulan Mei sampai Juli. Pada waktu tersebut, kemungkinan sunrise akan terlihat karena cuaca cerah. Lanskap juga belum begitu kering sehingga menyegarkan mata.

Hari cerah di musim hujan pun merupakan saat yang pas untuk ke sini. Hijaunya barisan perbukitan yang sering bermandikan air hujan akan tersaji di depan mata.

Sementara di puncak-akhir kemarau seperti pertengahan Juli hingga September, kondisinya kemungkinan kering. Hutan jati akan meranggas, tak ada lagi hijaunya pergunungan dan Sungai Oya pun mengering.

Fasilitas penunjang wisata sudah dibangun di Watu Payung Turunan ini. Tersedia toilet dan warung makan serta minuman. Ada pula joglo untuk beristirahat dan mushala bagi mereka yang ingin menjalankan salat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com