Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asita NTT: Gubernur Tak Mungkin Pentingkan Komodo daripada Manusia

Kompas.com - 07/12/2018, 13:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat terkait di kawasan Taman Nasional Komodo, manusia boleh mati dan komodo tidak, mendapat tanggapan dari Asita NTT.

Ketua Asita NTT Abed Frans, mengatakan pihaknya menanggapi pernyataan orang nomor satu di NTT itu secara positif.

Menurut Abed, jika dibaca dari bahasa atau kalimat Gubernur Viktor, memang rasanya agak vulgar.

Baca juga: Wisatawan Diimbau Tak Perlu Takut dengan Pernyataan Gubernur NTT terkait Komodo

Kadang, lanjut Abed, memang sulit untuk menerjemahkan pernyataan-pernyataan Gubernur Viktor, yang kadang sebutnya memang agak dalam sifatnya.

"Tapi kita berpikir positif saja lah, bahwa beliau (Viktor) tidak mungkin lebih mementingkan komodo dibanding manusia dong," kata Abed kepada Kompas.com, Jumat (7/12/2018) pagi.

Baca juga: Menyusuri Keindahan Bawah Laut Manjarite di TN Komodo

Abed juga meminta wisatawan tidak perlu menjadi khawatir karena pernyataan Viktor Laiskodat.

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat berfotomemasuki TN Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat berfotomemasuki TN Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).
Abed menyebut, belum ada aturan atau tindakan nyata sebagai realisasi dari pernyataan Gubernur NTT itu.

"Kalau sudah ada regulasi atau sikap nyata dari pemerintah daerah yang mengkhawatirkan masyarakat barulah kita khawatir," ucapnya.

"Oleh sebab itu saya mengimbau agar kita tidak perlu mengambil sikap berlebih juga terhadap statement beliau tersebut. Bekerja saja seperti biasa untuk terus meningkatkan roda perekonomian NTT melalui jalur pariwisata yang kita jalani selama ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan Gubernur NTT Viktor Laikodat memberikan pernyataan tentang komodo dan manusia tersebut dalam sambutan dalam rapat kerja triwulan III Polda NTT di Hotel Aston, Rabu (5/12/2018).

"Kalau kita sudah sepakat bahwa komodo itu binatang langka dan dilindungi, berarti di Taman Nasional Komodo, itu tidak ada yang namanya perlindungan manusia. Yang ada hanya perlindungan hewan," ucap Viktor.

"Jadi manusianya boleh mati, tapi komodonya tidak boleh mati," sambung Viktor.

Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pemenang Pegipegi Yuk! Jelajah Indonesiamu saat mengunjungi sarang komodo, di Taman Nasional Komodo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (30/11/2018).
Gubernur NTT mengaku, saat bertemu perwakilan dari United Nations Children's Fund (UNICEF), Selasa (4/12/2018) kemarin, dirinya secara tegas menyampaikan hal itu.

UNICEF lanjut Viktor, meminta agar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo, yang dilindungi manusia dan komodo. Namun, Viktor memilih yang dilindungi itu hanya komodo.

"Jadi kalau kau datang ke sana dan menghancurkan tempat itu, lebih baik kau mati, karena bukan manusia yang dilindungi di situ," tegas Viktor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com