Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Cendol Indonesia dengan Cendol di Negara Lain

Kompas.com - 07/12/2018, 21:00 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Minuman manis yang dikenal di Indonesia dengan sebutan cendol atau dawet ternyata tak hanya hadir di Indonesia.

Menurut Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman, cendol tidak dikaitkan dengan milik budaya sebuah negara, melainkan ini minuman khas yang ada di kawasan Asia Tenggara secara umum pada masa lalu.

Lantas apa perbedaan cendol di Indonesia dengan cendol yang ada di negara lain di Asia Tenggara?

Fadly mengatakan perbedaannya hanya ada pada topping atau taburan yang digunakan di negara-negara lain.

“Jadi yang membedakan itu adalah topping yang digunakan sesuai dengan selera masing-masing wilayah atau negara. Bahan yang digunakan (membuat cendol) sama, dari segi tepung, santan, dan pemanis gula merah,” kata Fadly beberapa waktu lalu saat dihubungi KompasTravel.

Dia melanjutkan, seperti di Singapura, di sana menggunakan topping atau taburan kacang merah, di Malaysia menggunakan potongan nangka, di Sumatera Barat pakai singkong potong.

Sehingga lanjut dia, topping sebagai tambahan dari minuman manis ini pun disesuaikan dengan ciri khas wilayahnya masing-masing.

Selain itu, Fadly menjelaskan, bahan-bahan dasar yang digunakan sama karena di wilayah Asia Tenggara ini sangat banyak populasi kelapa sebagai santan.

Cendol hitam yang disajikan untuk wisatawan, sebagai hidangan tradisional di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018)KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Cendol hitam yang disajikan untuk wisatawan, sebagai hidangan tradisional di Omah Kecebong, Desa Cebongan, Kabupaten Sleman, DIY, Rabu (9/5/2018)

Kemudian juga beras yang merupakan bahan makanan pokok dengan beragam varietasnya sehingga yang dipakai untuk membuat cendol itu tepung beras.

Oleh sebab itu, Fadly berpendapat bahwa pada dasarnya sah-sah saja jika di Singapura terdapat cendol dan kemudian CNN International mendaulatnya melekatkan cendol minuman terlezat asal Singapura.

“Ya tidak apa, sah-sah saja karena di Singapura juga memang ada (cendol),” kata dia.

Sebelumnya, CNN Internasional merilis daftar makanan penutup atau manis terbaik di dunia. Dari 50 makanan penutup tersebut, ada cendol yang mewakili Singapura.

Hal tersebut pun menjadi perdebatan para netizen yang ada di Indonesia dan Malaysia. Masyarakat di masing-masing negara mengklaim bahwa cendol merupakan kuliner khas dari negara mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com