Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyambangi Air Terjun Madakaripura, Pertapaan Mahapatih Gadjah Mada

Kompas.com - 10/12/2018, 19:50 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gadjah Mada memang begitu dikenal di Indonesia. Tokoh yang merupakan mahapatih kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk ini terkenal oleh Sumpah Palapa untuk mempersatukan Nusantara.

Sebagai seorang mahapatih kerajaan, Gadjah Mada tentunya sangat sakti. Agar memperoleh kesaktian itu, dia gemar melakukan latihan dan semedi. Salah satu lokasi yang diyakini sebagai tempat pertapaan Gadjah Mada adalah Air Terjun Madakaripura.

Air terjun ini terletak di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur. Jarak dari pusat Kota Probolinggo kurang-lebih 37 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit.

Rute menuju Air Terjun Madakaripura dari Kota Probolinggo adalah melalui kecamatan Lumbang. Jika bingung, hendaknya bertanya kepada masyarakat setempat mengenai arah ke tujuan.

Air terjun tertinggi di Pulau Jawa dan kedua se-Indonesia

Selain dikenal karena menjadi tempat pertapaan Gadjah Mada, Madakaripura juga menyandang predikat sebagai air terjun tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian sekitar 200 meter.

Tak hanya tertinggi di Pulau Jawa, saat ini Madakaripura juga merupakan air terjun tertinggi kedua di Indonesia. Sementara air terjun tertinggi di Indonesia yang diketahui hingga saat ini adalah Ponot di Sumatera Utara dengan ketinggian sekitar 250 meter.

Untuk mencapai lokasi air terjun, pengunjung harus berjalan sekitar setengah jam dari area parkir kendaraan. Area parkir terdekat hanya bisa dicapai oleh sepeda motor.

Keindahan Air Terjun Madakaripura bagaikan tirai putih.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Keindahan Air Terjun Madakaripura bagaikan tirai putih.
Baca juga: Pameran Virtual Museum Brawijaya, Hadirkan Majapahit secara Digital

Pengunjung yang membawa mobil atau bus harus oper menggunakan ojek di area parkir pertama. Area parkir ini memang dikhususkan untuk mobil atau bus karena jalan menuju pos retribusi cukup sempit.

Rute jalan setapak nantinya berada di samping aliran sungai yang berasal dari Air Terjun Madakaripura. Sungai ini berada di lembah perbukitan. Sepanjang perjalanan, tebing hijau di kanan-kiri sungai senantiasa setia menemani perjalanan.

Ketika musim hujan, beberapa air terjun kecil tampak mengalir di sela-sela tebing. Panorama seperti itu seolah membuat rasa lelah sepanjang perjalanan menjadi terlupakan. Suasana pergunungan juga begitu sejuk sehingga tidak menguras tenaga.

Pesona Madakaripura

Semakin mendekati titik air terjun, lembah sungai pun menyempit menjadi menjadi semacam ngarai. Menjelang sampai lokasi, nantinya dapat ditemui penjual mantol atau jas hujan. Pengunjung yang tidak membawa mantorl, hendaknya membelinya di sini.

Hal itu penting karena meski cuaca cerah, di sekitar Air Terjun Madakaripura suasananya seolah sedang turun hujan. Air tidak hanya mengalir di air terjun utama, tetapi juga dari pinggiran tebing yang menyempit.

Baca juga: Buang Emas ke Kolam Segaran dan Berbagai Mitos Lainnya di Situs Majapahit

Air yang menetes pun terasa bagaikan gerimis yang membasahi seluruh ngarai. Oleh karena itu, jas hujan diperlukan agar tubuh tidak basah, terutama bagi mereka yang membawa kamera atau smartphone.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com