Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik tentang Gunung Semeru yang Wajib Diketahui

Kompas.com - Diperbarui 08/08/2021, 21:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Semeru kerap menjadi dambaan pendaki, terlepas dari usia dan daerah asalnya. Apalagi saat hari libur. 

Gunung Semeru berada di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang. Ini merupakan gunung berapi berbentuk kerucut. Salah satu gunung favorit para pendaki Indonesia.

Tidak hanya panorama yang indah, Semeru juga memiliki beberapa keistimewaan lain, sebagaimana yang dihimpun oleh KompasTravel berikut ini:

1. Tanah tertinggi Pulau Jawa

Puncak Gunung Semeru, Mahameru, memiliki ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Hal ini membuatnya menyandang predikat puncak tertinggi di Pulau Jawa.

Tak hanya itu, Gunung Semeru juga gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl).

Meski begitu, pendakian Gunung Semeru dari basecamp Ranu Pani tergolong ramah bagi pendaki hingga pos Kalimati. Medan tidak begitu terjal, meskipun jarak yang ditempuh sejauh 18 kilometer.

Namun, pendakian menuju Mahameru tergolong ilegal karena tidak direkomendasikan oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Hal ini sehubungan status Waspada Gunung Semeru yang sewaktu-waktu dapat melontarkan lava pijar ke arah puncak.

Di Mahameru pula, aktivis Soe Hok Gie wafat akibat menghirup gas beracun, sehari jelang hari ulang tahunnya yang ke-27.

Baca juga: Mak Yem, Sosok Legendaris Pendakian Gunung Semeru, Tutup Usia

2. Sinyal internet di Ranu Pani

Pendakian Gunung Semeru di pos 3, via Ranu Pani, 2018.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Pendakian Gunung Semeru di pos 3, via Ranu Pani, 2018.
Menurut Sukaryo, Koordinator Sahabat Volunteer (SAVER) Semeru, kini Desa Ranu Pani sudah dapat dijangkau oleh sinyal internet.

“Jaringan internet di Ranu Pani ada dua, dari (provider.) Telkomsel dan WiFi desa dengan radius kurang lebih 50 meter,” sebut pria yang akrab dipanggil Cak Yo kepada KompasTravel (17/12/2018).

Namun, Cak Yo meneruskan, jaringan internet kerapkali tidak stabil ketika desa dilanda cuaca ekstrem.

Baca juga: Cara Reschedule Pendakian Gunung Semeru

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com