Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Nikmatnya Kopi Sidikalang...

Kompas.com - 19/12/2018, 09:17 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

"FDT di Dairi, ada 10 kilometer jalan sebelum sampai ke Desa Silalahi penuh lubang dan rumputan lebat di kanan-kiri bahu jalan. Beberapa titik mengalami longsor, ada gundukan tanah, bebatuan, dan bekas pohon tumbang bergelimpangan.

Banyak lagi persoalan yang masih menghambat pengembangan Danau Toba, salah satunya soal memotivasi spirit kebudayaan. Di Dairi selalu dilakukan pesta tugu Marga Raja Silalahi setiap tahun, pengunjungnya ribuan orang, lebih ramai dari FDT,"kata Besihar.

Dia mengatakan, ada 1990 kunjungan turis ke Danau Toba cuma 149.450 orang, menjadi 167.815 pada 1991. Lalu, 185.158 pada 1992, di 1993 ada 198.089, pada 1994 sebanyak 264.515 orang, dan 301.287 orang pada 1995.

"Saat ini hanya sekitar 200.000 orang. Aneh, harusnya ketika dollar naik, turis asing banyak datang karena biaya perjalanan semakin murah di Indonesia. Tapi kunjungan turis asing ke Sumut hanya 233.643 orang pada 2016 dan 261.736 di 2017. Bandingkan dengan Pulau Bali yang pada Juli 2018 saja sudah mencapai 624.366 orang," ungkapnya.

Bagi Antropolog dari Universitas Sumatera Utara Fikarwin Zuska, ego kesukuan atau kontestasi antarkelompok etnis dan antarpemkab-lah penyebabnya.

Dia menyakini pengembangan Danau Toba memerlukan wacana kebersamaan serta pengintegrasian seluruh kekuatan dan potensi untuk keuntungan bersama.

Menurutnya, pariwisata sangat erat dengan visualisasi, ekspresi, simbol yang konkret dapat dilihat dan abadikan. "Pembahasan Danau Toba acap digelar, sayangnya masih terus bermasalah di pengembangannya," kata Fikarwan.

Persoalan birokrasilah yang membuat Kepala Dinas Pariwisata Dairi Leonardus Sihotang gelagapan saat menjadi tuan rumah.

Dia mengaku, pihaknya sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari, tetapi tetap saja perhelatan yang digawangi Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Sumut, Pemkab Dairi, dan tujuh kabupaten lain di kawasan Danau Toba dinilai kurang persiapan.

"Kenyataannya, tidak ada persiapan, koordinasi dan perencanaan. Kami posisinya sebagai apa? Kalau memang tuan rumah, kami yang menyiapkan konsep, percayakan kepada kami, ikuti konsep kami, tapi sampai sekarang pertanyaan itu tak terjawab," kata Leonardus.

Masalah infrastruktur disinggung Sebastianus Tinambunan, Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi. Katanya, Silahisabungan memiliki kawasan wisata andalan seperti Paropo, Situngkir, dan pantai Tao Silalahi. Namun daerahnya masih kesulitan melakukan pengembangan pariwisata karena terbentur anggaran, khususnya untuk pembangunan infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com