Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow! Pedas nan Gurih Mi Sop Kepiting

Kompas.com - 22/12/2018, 09:10 WIB
Masriadi ,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

ACEH TIMUR, KOMPAS.com – Lintas Medan-Banda Aceh sore itu tampak padat. Jam baru menunjukan pukul 18.00 WIB, Kamis (20/12/2018) ketika saya menepi di pinggir jalan lintas nasional itu di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur.

Lokasi itu persis berada di berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Utara.

Di situlah saya parkir, sebuah warung berkonstruksi papan sederhana. Warung Mi Sop, Wakton Sako. Penganan paling legendaris di kawasan timur Aceh itu.

Baca juga: 4 Tips Rahasia Memilih Kepiting Segar

Beberapa pengunjung bersantai duduk dengan semangkuk mi di depannya. Kawula muda dan tua membaur jadi satu di deretan meja warung terkesan sederhana itu.

Namun, jangan salah mengira tampilannya. Rasakanlah makanannya.

Pengunjung menikmati sop kepiting di  warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pengunjung menikmati sop kepiting di warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).
Fitri, sang pemilik warung bersama suami dan dua pekerja terlihat sibuk melayani pembeli. “Mau pesan apa?” katanya, begitu pembeli datang.

Warung itu menyediakan mi sop kepiting dan bakso kepiting plus tahu goreng nan gurih. Kepiting yang digunakan kepiting muda. Sehingga begitu dikunyah cangkang kepiting langsung lumer. Gurih dipadupadan dengan kuah sop yang nikmat.

Baca juga: Kepiting Gemes Pak Mamo yang Bikin Gemes!

Kuah itu bubuhilah dengan cabai rawit. Sungguh nikmat. Pedasnya cabai rawit dipadu dengan kuah sop itu sangat nikmat.

Fitri mengklaim cabai rawit itu murni, tidak dicampur dengan cabai lain atau merica agar lebih pedas.

Fitri, pemilik warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Fitri, pemilik warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).
Puluhan tahun lalu, sambung Fitri, warung itu dibuka di Desa Samakurok, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara. Aton, merupakan nama nenek Fitri. Sehingga warung itu hingga kini diberi nama Wakton Sako (Samakurok).

“Saya sudah teruskan lima tahun ini dan di lokasi yang ini,” kata Fitri.

Dalam sehari dia menghabiskan 25 kilogram mi kuning dan mi putih. Ditambah 30 kilogram kepting. Semua kepiting itu dibeli dari petani lokal. Pembeli datang dari berbagai daerah yang melintas di kawasan itu.

“Umumnya Aceh Utara atau Aceh Timur. Kalau yang lain ya orang yang melintas,” katanya.

Salah seorang pelanggan, Abdul Rafar, menyebutkan sejak puluhan tahun lalu, kelezatan sop kepiting itu melegenda. Bahkan dirinya dengan berlangganan sejak masih remaja hingga kini beranak empat.

Pengunjung menikmati sop kepiting di  warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).KOMPAS.com/MASRIADI Pengunjung menikmati sop kepiting di warung sop Wakton Sako di Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (20/12/2018).
“Orang biasa menyebutkan mi sop ulee tutu Panton (ujung jembatan Panton). Ini karena letaknya memang tak jauh dari jembatan Panton Labu,” katanya.

Nah, jika anda penasaran dengan rasa mi sop ini, silakan singgah. Nikmati sepuasnya. Soal harga sangat ekonomis. Hanya Rp 25.000 per porsi. Selamat menikmati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com