KULON PROGO, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke berbagai destinasi di Bukit Menoreh bakal meningkat pesat pada musim libur Natal 2018 dan pergantian ke Tahun Baru 2019.
Peningkatan itu bisa terlihat dari kunjungan ke berbagai obyek wisata Menoreh dengan menggunakan angkutan wisata, jip.
"Banyak wisatawan menyewa armada kami. Setidaknya 1 unit tiap hari," kata Firmantoko, staf pengelola Kampoeng Traveler di Dusun Gegunung, Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/12/2018).
Baca juga: Kulon Progo Hidupkan Cerita “Api di Bukit Menoreh” dalam Sendratari
Pada libur panjang jelang akhir tahun, seperti Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, wisatawan biasanya melonjak.
"Sehari bisa 3 unit. Kebanyakan Malaysia dan Singapura. Kalau wisatawan dalam negeri bukan lokal, biasanya (terlihat dari mobil yang parkir) di sini dari Jakarta, Jawa Barat, Surabaya, hingga Semarang," kata Firmantoko.
Baca juga: Yogyakarta Siapkan Perbukitan Menoreh untuk Wisata Terpadu
Wisatawan dari Malaysia dan Singapura yang paling banyak berkunjung ke beberapa lokasi wisata Menoreh dengan menggunakan jip wisata. Obyek Kalibiru dan Pulepayung salah satu yang paling di tuju. Mereka datang lewat jasa travel di Yogyakarta.
Bukit Menoreh tumbuh tempat wisata yang mengandalkan alam indah dan panorama yang elok. Ada air terjun, kedung atau kolam alam, goa, kebun, hutan rakyat, pemandangan dari ketinggian, hingga kekayaan fauna di dalamnya. Semua mengundang orang tertarik datang.
Angkutan wisata yang dikelola warga pun tumbuh, utamanya jip wisata, seiring kunjungan wisatawan ke Menoreh. Banyak kelompok pengelola jip wisata di Sendangsari. Armada keseluruhan bisa lebih dari 40 unit.
Baca juga: Kembang Soka, Pemandian Cantik Antara Dua Air Terjun di Kulon Progo
Mereka melayani perjalanan 4,5 kilometer menuju Wisata Alam Kalibiru, Bukit Wisata Air Terjun Kembang Soka dan Ekowisata Sungai Mudal, Kedung Pedut, hingga Ayunan Langit yang jaraknya sampai belasan kilometer.
Wisatawan yang suka tantangan tentu akan mengalami perjalanan ekstrem dari Sendangsari. "Paling berat setelah Pulepayung ke atas itu bisa 60-65 derajat menuju (obyek wisata panorama) Gunung Gajah," kata Firman.
Harga layanan jip wisata tergantung jarak dan lamanya waktu. Jip bisa dinaiki maksimal 6 orang dewasa. Dari Sendangsari, menurut Firman, paling sedikit Rp 350.000-Rp 450.000 untuk ke Kalibiru, Pulepayung, dan Waduk Sermo.
Baca juga: Mampir ke Kulon Progo, Wajib Borong Batik Khasnya
Semakin jauh jarak, harga juga semakin tinggi. Sungai Mudal, Kedung Pedut hingga hutan pinus bisa seharga Rp 750.000. "Dengan rata-rata 4 jam per unit," katanya.
Staf pengelola Pulepayung, Eko Purwanto mengungkapkan, wisman biasanya banyak datang di awal-awal minggu. Jumlahnya bersaing dengan wisatawan domestik. Kebanyakan memang dari Malaysia dan Singapura.